tirto.id - Ulu hati terletak tepat bawah tulang dada dan di atas pusar. Dalam dunia medis, ulu hati disebut juga dengan solar plexus atau celiac plexus.
Solar plexus sebenarnya merupakan sistem saraf dan ganglia yang sangat kompleks dan termasuk dalam sistem saraf simpatik. Solar plexus punya peran penting dalam fungsi lambung, hati, ginjal, dan juga kelenjar adrenal.
Banyaknya susunan saraf menjadi salah satu alasan kenapa ulu hati termasuk bagian tubuh yang sensitif. Apabila ulu hati terasa sakit, maka ada beberapa kemungkinan yang bisa jadi penyebabnya, baik faktor fisik maupun psikis.
Penyebab Sakit Ulu Hati
Berikut beberapa penyebab sakit ulu hati seperti dilansir laman Healthline:
1. Kecemasan
Kecemasan sering menjadi penyebab sakit di ulu hati. Perlu diketahui bahwa solar plexus terikat pada kelenjar adrenal dan organ paru-paru. Saat stres datang, pernapasan pun menjadi buruk dan tidak teratur.
Hal ini memicu rasa nyeri atau menimbulkan gejala yang mirip penyakit lambung seperti mual dan muntah. Kecemasan biasanya ditandai dengan rasa gelisah, perilaku agitasi, mual, berkeringat, serta detak jantung yang lebih cepat.
2. Refluks asam dan masalah lambung lainnya
Refluks asam adalah kondisi ketika gas atau cairan dalam lambung mengalir kembali ke kerongkongan. Gejala refluks asam antara lain:
- Mulut bau saat bangun tidur;
- Sulit menelan;
- Tenggorokan sakit;
- Batuk.
Refluks asam atau yang sering disebut dengan penyakit asam lambung ini bisa memicu rasa sakit di ulu hati. Selain refluks asam, nyeri ulu hati juga bisa disebabkan oleh masalah lambung lainnya, termasuk mag, perut kembung karena gas, dan gangguan pencernaan.
3. Otot tertarik
Sakit di ulu hati bisa disebabkan karena otot yang tertarik. Hal ini bisa terjadi kapan saja ketika seseorang beraktivitas atau saat sedang olahraga.
Otot perut yang tertarik bisa menimbulkan gejala lain seperti bengkak, kemerahan, atau memar. Rasa nyeri yang ditimbulkan karena otot tertarik ini biasanya semakin parah ketika bergerak.
4. Trauma
Trauma yang disebabkan oleh pukulan atau hal lain yang berdampak langsung pada area ulu hati akan menyebabkan rasa sakit. Hal ini karena adanya cedera pada pembuluh darah atau struktur internal lainnya.
5. Diabetes
Diabetes bisa menyebabkan kerusakan saraf yang kemudian akan berpengaruh pada sistem saraf solar plexus dan saraf vagus. Hal inilah yang kemudian memicu rasa sakit di bagian ulu hati.
6. Gangguan pernapasan
Gangguan pernapasan seperti asma dan bronkitis bisa menimbulkan rasa nyeri di ulu hati. Saat kesulitan bernapas, pasokan oksigen yang diterima perut tidak akan memadai sehingga memicu stres.
7. Pankreatitis (radang pankreas)
Gangguan pada pankreas seperti peradangan atau kanker pankreas bisa menyebabkan ulu hati terasa sangat sakit. Gejalanya bisa berupa gangguan saluran pencernaan, demam, kembung, dan nyeri perut.
Selain ketujuh sebab di atas, sakit ulu hati juga dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:
- Kerusakan saraf;
- Kerusakan organ tubuh;
- Kelebihan berat badan atau berat badan naik dengan cepat;
- Radang sendi;
- Hipoglikemia (darah rendah);
- Sering mengonsumsi obat-obatan, khususnya obat penghilang rasa sakit.
Tips Mengobati Sakit Ulu Hati
Mengobati sakit ulu hati harus disesuaikan dengan penyebabnya. Untuk meredakan rasa sakitnya, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan di rumah:
- Kompres area ulu hati dengan air hangat atau menggunakan heating pad. Bisa juga dengan mandi memakai air hangat untuk meredakan rasa sakitnya.
- Jika bengkak, kompres dengan air dingin, bisa menggunakan cold pack atau ice bag.
- Berhenti dari segala aktivitas dan beristirahat yang cukup.
- Jika disebabkan otot tertarik, minum ibuprofen (ada baiknya berkonsultasi dengan ahli medis untuk mengetahui efek sampingnya).
- Jika perut sakit karena faktor makanan, usahakan atur pola makan dan konsumsi makanan yang lebih lunak.
- Jika disebabkan asam lambung atau mag, minum obat antasida untuk meredakannya.
- Latihan pernafasan. Hal ini akan membuat rileks, membantu meredakan kecemasan, dan mengendurkan sistem saraf.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Alexander Haryanto