Menuju konten utama

Penyebab Robohnya Mezanin Gedung BEI Dipastikan Bukan Bencana Alam

Humas BMKG meyakinkan BMKG tak akan luput mengetahui adanya bencana alam, karena ada pendeteksi yang selalu memantau aktivitas tektonik.

Penyebab Robohnya Mezanin Gedung BEI Dipastikan Bukan Bencana Alam
Polisi berjaga di depan lokasi peristiwa atap lantai 1 di Tower II Gedung Bursa Efek Indonesia yang ambruk pada pukul 12.00 WIB, , Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id -

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan bencana alam tidak menjadi faktor runtuhnya mezanin gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (15/1/2017) kemarin.

"Jadi terkait dengan kondisi di BEI itu enggak ada terkait gempa sendiri enggak ada, sesuatu [bencana alam] yang lain juga enggak ada," kata Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko saat dihubungi Tirto, Selasa (16/1/2017).

Mezanin lantai I tower II di Gedung BEI roboh, Senin (15/12/2017) siang. Insiden ini terjadi sekitar 12.10 WIB. Robohnya langit-langit gedung ini terjadi di dekat gerai Starbucks Coffee yang berada di lantai I.

Hary meyakinkan apabila ada bencana alam, BMKG tak akan luput mengetahui hal itu, karena BMKG memiliki pendeteksi yang selalu memantau aktivitas tektonik.

"Kalau itu ada semacam gempa di sekitar itu, BMKG pasti mendeteksi. Sejauh ini dari kami tidak ada mendeteksi adanya gempa di wilayah itu," katanya lagi.

Meski begitu, Hary belum bisa memastikan kejadian runtuhnya mezanin BEI tersebut merupakan murni kesalahan manusia atau human error. Menurutnya, hal itu harus disampaikan oleh aparat hukum karena olah tempat kejadian perkara (TKP) masih berlangsung.

"Jadi yang perlu diketahui masyarakat bahwa gedung itu perlu ada alat untuk mengetahui tingkat kekuatan bangunan. Itu sejauh mana ketahanannya, kami belum tahu," tegasnya.

Sampai saat ini, polisi sudah meminta keterangan sepuluh saksi dan masih menelusuri penyebab kejadian tersebut. Olah TKP dilakukan oleh bagian Puslabfor Mabes Polri dan penyidik dari Polda Metro Jaya.

"Jadi labfor masih bekerja, belum selesai. Kami masih menunggu ahli, nanti ahli yang menyampaikan. Nanti kami berdasarkan ahli labfor. Ini masih bekerja, kita tunggu saja," tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono di lokasi.

Hingga Senin (15/1/2018) sore pukul 17.15 WIB, jumlah korban luka insiden robohnya mezanin Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi 77 orang.

Para korban tersebut dilarikan ke lima rumah sakit yang berbeda. Sebanyak 17 korban dilarikan ke Rumah Sakit Mintohardjo, 20 korban ke Rumah Sakit Jakarta, 32 korban ke Rumah Sakit Siloam, 7 korban ke RSPP, dan 1 orang ke RSUD Tarakan.

Baca juga artikel terkait BEI atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra