Menuju konten utama

Penyebab Meninggalnya Penyelam Saat Evakuasi Lion Air JT-610

Penyelam meninggal diduga karena dekompresi.

Penyebab Meninggalnya Penyelam Saat Evakuasi Lion Air JT-610
Tim SAR Gabungan sedang membawa hasil akhir evakuasi ke atas kapal KN. Basudewa milik Basarnas yang menjadi posko, pada Selasa (30/10/2018) siang. tirto.id/Haris Prabowo

tirto.id - Seorang penyelam yang menjadi evakuator pesawat Lion Air JT-610 bernama Syachrul Anto meninggal saat bertugas di Perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018).

Komandan Satuan Tugas SAR Kolonel Laut Isswarto pada Sabtu (3/11/2018) di Jakarta mengatakan Syachrul meninggal diduga karena dekompresi.

"Almarhum menyelam lebih lama dari seharusnya. Sesuai jadwal para penyelam naik jam 16.00 WIB, tetapi dia naik 30 menit lebih lama," kata dia, seperti dikutip dari Antara.

Dekompresi atau decompression sickness merupakan keadaan medis yang mana disebabkan oleh pelepasan dan pengembangan gelembung-gelembung gas dari fase larut dalam darah atau jaringan akibat penurunan tekanan dengan cepat di sekitarnya.

Faktor-faktor yang diduga meningkatkan dekompresi adalah kedalaman menyelam, lama menyelam, dan anemia.

Humas Basarnas Yusuf Latief membenarkan kabar kematian Syachrul, meski demikian dia belum bisa memastikan penyebab kematian penyelam sipil tersebut.

"Nanti akan ada informasi yang lebih valid mengenai hal ini mohon tunggu saja," kata dia.

Berdasarkan laporan Antara, Syachrul dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta Utara pada pukul 22.10 WIB dengan kondisi tidak sadar, tidak ada respons, tidak ada denyut nadi.

Pada pukul 22.30 WIB, Syahrul yang bertempat tinggal di Komplek DPR Jalan Garuda 1 Cakung ini baru dinyatakan meninggal oleh dokter jaga IGD.

Dokter pun menyarankan untuk melakukan proses otopsi ke RSCM tetapi keluarga dan Basarnas menolak karena hendak langsung dibawa ke rumah duka di Surabaya, Jawa Timur. Jenazah Syachrul saat ini sudah diserahkan ke keluarganya.

Baca juga artikel terkait LION AIR JATUH atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora