tirto.id - Berdasarkan data SAR Mission Coordinator (SMC) Basarnas DKI Jakarta per 2 November 2018, ada 119 penyelam yang mengevakuasi jenazah dan serpihan pesawat dalam pencarian hari kelima korban pesawat Lion Air JT-610.
Para penyelam terdiri dari Kantor SAR Semarang (5 personel), Pengurus Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Kota Semarang (6 personel), Basarnas Special Group (17 personel), Komando Pasukan Katak (38 personel), Detasemen Jala Mangkara (28 personel), Batalyon Intai Amfibi (17 orang) dan Indonesia Diver (8 personel).
Sedangkan ada empat pesawat yang turut mengevakuasi yaitu HR-1519 (1 unit), HR-1301 (1 unit), NBO-105 Polri (1 unit), dan Dauphin Polri (1 unit). Kemudian 30 ambulans juga disiagakan untuk membawa kantung jenazah yang berisi potongan tubuh korban ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi. Untuk kapal yang beroperasi di area terdampak pesawat jatuh ada 45 unit.
Untuk hari ini, ada 869 personel gabungan dari Basarnas, TNI, POLRI, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Bea Cukai, PMI, Badan Keamanan Laut (Bakamla), POSSI Semarang dan Indonesia Diver yang dikerahkan dalam proses evakuasi tersebut.
Kemarin tim penyelam gabungan berhasil mengangkat kotak hitam dari pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Utara Karawang, Jawa Barat pada Kamis (1/11/2018) sekitar pukul 10.05 WIB.
Terkait hal ini, Direktur Kesiapsiagaan dan Latihan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Didi Hamzar mengatakan kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang akan diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Dari pimpinan misi pencarian dan pertolongan misi pencarian dan pertolongan akan dilaporkan kepada Kepala Basarnas, kemudian diserahkan ke KNKT," kata Didi dihubungi di Jakarta, Kamis (1/11/2018), sebagaimana dilaporkan Antara.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yantina Debora