Menuju konten utama

Penyebab Kram Otot Saat Renang dan Cara Mengatasinya

Melakukan aktivitas berenang bisa mengalami kram secara tiba-tiba dan menyebabkan rasa sakit pada bagian otot yang terkunci dan kejang. 

Penyebab Kram Otot Saat Renang dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi berenang. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww/17.

tirto.id - Berenang bisa jadi salah satu altenatif kegiatan saat liburan karena diyakini bisa membuat tubuh rileks dan melepaskan stres. Namun, tak jarang pula, ada yang mengalami kram otot saat berenang.

Bahkan, kram itu terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan rasa sakit pada bagian otot yang terkunci dan kejang. Otot yang paling sering terkena kram adalah bagian belakang tungkai bawah/ betis, bagian belakang paha, bagian depan paha, dan di bagian kaki, tangan, lengan, dan perut. Selain itu, kram juga umum terjadi di sepanjang tulang rusuk.

Lantas apa penyebabnya? Dilansir dari Ortho Info, ada berbagai hal yang menyebabkan otot mengalami kram. Meskipun kram merupakan salah satu jenis penyakit dengan idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Namun, peregangan yang tidak benar dan kelelahan otot bisa jadi penyebab terjadinya kram otot.

Live Strong menyatakan, penyebab paling umum dari kram otot saat berenang adalah adanya gerakan yang tidak perlu saat pemanasan, seperti plantar flexing. Untuk mengatasinya, tubuh akan berusaha memperbaiki posisi yang tidak alami tersebut dan menyebabkan kram.

Berikut adalah penyebab terjadinya kram otot saat berenang seperti dilansir dari Ortho Info:

1. Kelelahan otot

Program reguler peregangan memperpanjang serat otot sehingga dapat berkontraksi dan mengencang lebih kuat saat berolahraga. Ketika tubuh tidak terkondisi dengan baik, maka akan mengalami kelelahan otot, yang dapat mengubah aktivitas refleks saraf tulang belakang.

Selain itu, mengeluarkan terlalu banyak tenaga bisa menghabiskan pasokan oksigen otot, yang menyebabkan penumpukan produk limbah dan kejang. Ketika kram dimulai, sumsum tulang belakang merangsang otot untuk tetap berkontraksi.

2. Panas, dehidrasi, dan deplesi elektrolit

Kram otot lebih mungkin terjadi ketika berolahraga di cuaca panas karena keringat bisa mengeringkan cairan tubuh, garam dan mineral (misalnya, kalium, magnesium, dan kalsium). Kehilangan nutrisi ini juga dapat menyebabkan otot kejang.

3. Faktor risiko

Beberapa orang cenderung mengalami kram otot, bahkan saat melakukan aktivitas fisik apa pun. Mereka yang berisiko terbesar untuk kram ini berhubungan dengan panas berlebih, termasuk bayi dan anak kecil, dan orang yang berusia di atas 65 tahun. Faktor-faktor lain yang membuat orang berisiko lebih besar mengalami kram otot termasuk:

  • Sedang sakit
  • Kelebihan berat badan
  • Terlalu bekerja keras saat olahraga
  • Minum obat tertentu
  • Aktivitas fisik yang berat

Cara Mengatasi

Segera menghentikan aktivitas adalah cara utama untuk mencegah kram otot. Namun, keputusan tersebut bisa jadi berbahaya saat berada di tengah kolam renang karena bisa tenggelam jika kolam renang memiliki air yang dalam.

Mengutip Live Strong, tindakan yang terbaik adalah segera keluar dari air secepat mungkin. Setelahnya, Anda dapat memijit dan meregangkan otot yang terkena kram lalu mengompresnya dengan air panas.

Kompres dengan air panas untuk bagian otot yang berkontraksi dan air dingin pada otot yang relaksasi. Apabila nyeri terus berlanjut, gunakan anti inflamasi untuk menghilangkan rasa sakitnya.

Selain itu, ada pula beberapa cara yang dapat ditempuh agar terhindar dari kram otot saat berenang. U.S. Master Swimming menuliskan untuk menghindari kram otot dapat dilakukan dengan minum air putih, melakukan pemanasan dengan benar dan secara kontinu.

Baca juga artikel terkait BERENANG atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Alexander Haryanto