Menuju konten utama

Penyaluran Bantuan ke Suriah Masih Terkendala

Penyaluran Bantuan ke Suriah Masih Terkendala

tirto.id -

Penasehat Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Jan Egeland di Jenewa, Swiss, Kamis, (18/3/2016), mengatakan konvoi-konvoi bantuan obat-obatan telah tiba di empat kota di Suriah, tetapi pemerintah setempat menghentikan penyaluran bantuan ke enam kota lainnya yang terkepung.

Dia mengatakan pemerintah Suriah perlu memberi jawaban dalam waktu tujuh hari mengenai perizinan bagi konvoi yang akan pergi ke enam kota tersebut.

"Kami membutuhkan kesungguhan pemerintah Suriah untuk membantu kami di kawasan yang memerlukan obat-obatan. Mengapa tidak memberikan akses bagi konvoi yang membawa bantuan nutrisi, vitamin dan antibiotik, dokter serta perawat ke tempat-tempat tersebut? Saya berharap akan ada terobosan nyata atas hal ini dalam kontak kami dengan pemerintah," kata Jan kepada wartawan seperti dikutip dari Antara.

“Mencegah kami ke sana merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional,” lanjut Egeland. “Saya tidak faham mengapa kami tak boleh ke sana. Bahkan pejuang yang terluka juga memiliki hak untuk dirawat berdasarkan hukum internasional.”

Setelah menghadiri pertemuan rutin negara-negara yang terlibat dalam proses perdamaian Suriah, Egeland mengatakan bahwa banyak warga sipil tidak berdosa masih berada dalam tahanan, termasuk anak-anak. Dia meminta Amerika serikat, Rusia dan negara lainnya untuk membantu membebaskan mereka.

Egeland mengatakan bantuan sedang disalurkan ke kota Zabadani, Foua, Kefraya dan Madaya pada Kamis setelah mengalami keterlambatan selama dua minggu akibat perang. Pengepungan juga menghalangi penyediaan perawatan medis bagi orang-orang yang membutuhkan.

PBB ingin mencoba menjatuhkan bantuan lewat udara ke kota Deir al-Zor yang dikepung oleh militan Negara Islam, setelah upaya sebelumnya gagal. Pesawat harus terbang dengan cepat dan tinggi agar terhindar dari ancaman surface-to-air missile (peluru kendali darat ke udara).

Egeland juga mengatakan bahwa paket bantuan hancur atau hilang pada misi bulan lalu, namun negara-negara telah menyumbang parasut yang lebih baik untuk menerjunkan paket-paket bantuan dari udara. (ANT)

Baca juga artikel terkait BANTUAN KEMANUSIAAN atau tulisan lainnya

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yantina Debora