tirto.id - Penutupan Bandara Wamena di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua diperpanjang 14 hari lagi. Sebelumnya, bandara yang berada di wilayah pegunungan Papua ini telah ditutup sejak 26 Maret 2020.
Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua mengatakan, perpanjangan penutupan didasari fakta pasien Corona di Papua terus bertambah.
Berdasar data nasional per 5 April 2020, ada 26 kasus positif Corona di Provinsi Papua dengan tiga pasien sembuh dan satu orang meninggal.
"Kami sepakat menutup Bandara Wamena 14 hari ke depan. Ini dilakukan karena karakter masyarakat kita rentan sekali menyebarkan virus ini, apabila virusnya masuk ke Jayawijaya," katanya, Senin (6/4/2020), dikutip dari Antara.
Penutupan Bandara Wamena tahap pertama berlangsung pada 26 Maret hingga 8 April 2020. Perpanjangan kedua, mulai berlaku sejak 9 April-22 April 2020.
Kendati bandara ditutup, pada 4 April 2020, ada pesawat Hercules milik TNI AU mendarat di Bandara Wamena dengan membawa delapan penumpang sipil dan dua penumpang dari TNI. Delapan penumpang sipil dikembalikan ke Timika dan Biak, seperti dilaporkan tabloid Jubi.
Menurut Richard, kondisi masyarakat setempat tidak memungkinkan pengaturan jarak dan fisik untuk menghindari penyebaran Corona. Warganya tak memedulikan penularan Corona.
"Contohnya mama-mama pedagang di pasar, sulit diberikan pemahaman dan tidak ingin dibatasi dalam melakukan perdagangan, bahkan saat ditertibkan, ada yang mengatakan tidak tahu dengan COVID-19 dan juga mereka tidak takut sehingga mereka ingin berjualan hingga malam," katanya.
Budaya masyarakat di sana lekat dengan berpelukan, salaman, dan berkumpul, sehingga sulit menjalankan imbauan pemerintah RI untuk menjaga jarak dan beraktivitas dari rumah.
"Kebiasaan kumpul-kumpul, bersalaman, berpelukan saling sapa juga menjadi ancaman tersendiri jika sampai virus ini masuk," ujarnya.
Kasus Corona terus bertambaj sejak diumumkan kali pertama pada 2 Maret 2020. Secara nasional per 5 April 2020, ada 2.273 kasus Corona dengan 164 pasien sembuh dan 198 orang meninggal karena COVID-19.