Menuju konten utama

Penumpang Taksi Online Dibunuh, Menhub Desak Grab Tanggung Jawab

Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan kasus pembunuhan Yun Siska Rohani membuktikan bahwa sistem rekrutmen mitra pengemudi taksi online harus diperketat.

Penumpang Taksi Online Dibunuh, Menhub Desak Grab Tanggung Jawab
(Ilustrasi) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan keterangan pers terkait hasil dialognya dengan 15 perwakilan masa driver taksi online, di Jakarta, Senin (29/1/2018). tirto.id/hintaloka Pradita Sicca.

tirto.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendesak operator aplikasi taksi online Grab bertanggung jawab dalam kasus pembunuhan dengan korban bernama Yun Siska Rohani.

Pihak kepolisian telah menetapkan seorang sopir taksi online Grab bersama rekannya sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan itu. Siska adalah penumpang taksi online Grab dari Jakarta. Mayatnya sempat dibuang oleh pelaku di Bogor.

"Aplikator belum datang ke sini [rumah keluarga Siska], harus tanggung jawab sesama manusia, harus memberikan tanggung jawabnya karena ini kehilangan yang sangat besar bagi keluarganya," kata Budi saat mengunjungi kediaman keluarga Siska di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Minggu (25/3/2018) seperti dikutip Antara.

Budi mengatakan sudah seharusnya aplikator memberlakukan aturan ketat dan tegas saat merekrut calon mitra pengemudi.

"Harus ada screening [pengecekan] rekam jejaknya seperti apa, dengan tatap muka agar kita tahu calon pengemudi memenuhi kualifikasi atau tidak, harus dilakukan, rekrutmen harus baik jangan asal-asalan," kata Budi.

Menanggapi kasus ini, dia berjanji akan meningkatkan sistem keamanan dan keselamatan angkutan taksi, baik daring maupun konvensional. "Jaminan harus punya komitmen dengan masyarakat, bagaimana melayani masyarakat dengan totalitas, nanti masyarakat jadi was-was apalagi wanita dan harus bepergian malam-malam," kata dia.

Budi berjanji akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk melakukan sistem pengawasan melalui dashboard taksi online. "Jadi kita tahu mana rekrutmen yang baik atau asal-asalan," ujar dia.

Budi menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga korban dan berupaya agar kejadian sama tidak terulang. ”Kita tahu ini merupakan kejadian yang sangat menyakitkan, harus menjadi suatu pelajaran pemangku kepentingan taksi daring dan saya akan melakukan tindakan selanjutnya," kata dia.

Sementara itu, Supandi selaku orang tua korban berharap pemerintah melakukan evaluasi agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi.

"Saya sebagai orang tua korban, harapan pertama kejadian tidak terulang lagi, baik dari pihak Grab maupun pemerintah meningkatkan komunikasi agar menjadi lebih baik lagi, terutama agar pengemudi dan konsumen merasa aman dan nyaman," kata dia.

Supandi mengaku mendapatkan kabar putrinya telah meninggal karena dibunuh oleh seorang pengemudi Taksi Online Grab dari pihak Polres Bogor.

Jenazah Yun Siska Rohani ditemukan di Cibinong Griya Asri, Bogor pada Minggu, 18 Maret 2018. Dia berprofesi sebagai pengatur pesta pernikahan atau wedding organizer. Kepergian Siska meninggalkan seorang putri berusia empat tahun.

Baca juga artikel terkait PEMBUNUHAN

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom