tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyedot perhatian publik karena menumpang sebuah truk besar saat peresmian ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar pada Minggu (21/1/2018). Ruas ini merupakan bagian dari infrastruktur besar Tol Trans Sumatera.
Jokowi seakan sedang menunjukkan bahwa infrastruktur yang baik akan memperlancar arus barang khususnya dengan truk. Selain itu, truk sebagai alat berat juga dibutuhkan untuk kepentingan pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus pemerintah.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto, menyatakan bahwa sektor kendaraan komersial di dalam negeri khususnya truk menjadi segmen yang mengalami kenaikan penjualan cukup besar. Ia berpendapat penjualan truk tahun lalu didorong oleh gencarnya pembangunan infrastruktur antara lain jalan raya, jalan tol, jembatan, pelabuhan, dan bandara.
Penjualan total keseluruhan tipe truk pada 2017 memang mulai ada kenaikan penjualan dibandingkan 2016. Bisa dibilang, tahun lalu masa mulai bangkitnya bisnis truk. Sedangkan dalam lima tahun sebelumnya tren penjualan truk dari pabrikan ke dealer (wholesales) sejak 2012-2016 justru dalam tren menurun.
Pada 2016, total penjualan truk tercatat sebesar 66.744 unit, padahal pada 2012 masih terjual 143.255 unit. Secara keseluruhan periode 2013-2016, penjualan truk mencatatkan pertumbuhan negatif. Penurunan terbesar terjadi di 2015 yang berada di angka 35,60 persen dibandingkan 2014. Pada 2016, tercatat penurunan 10,69 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Saat penjualan menurun maka produksi pun kena imbasnya. Pada 2012, total produksi mencapai 142.484 unit dan menurun 4,03 persen menjadi 136.746 unit di 2013. Penurunan terbesar terjadi di 2015, sebesar 41,05 persen atau menjadi 70.747 unit dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 120.014 unit.
Bila dirinci lebih lanjut soal penurunan penjualan dan produksi truk di dalam negeri dipicu banyak faktor. Imbas dari penurunan bisnis komoditas pasca krisis 2008 juga punya andil mempengaruhi penjualan dan produksi truk. Kondisi demikian turut menyumbang perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Pada 2015, berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat hanya 4,9 persen, di saat bersamaan penjualan truk berada di titik paling rendah selama beberapa tahun terakhir. Padahal pada tahun sebelumnya ekonomi Indonesia masih tumbuh 5,02 persen.
Kondisi berbeda pada tahun lalu, total penjualan truk kembali positif. Tercatat, pertumbuhan melejit mencapai 33,84 persen dibandingkan 2016 dengan penjualan 89.370 unit.
Bila dibedah lebih detail, penjualan truk memiliki tren yang berbeda tergantung ukurannya. Berdasarkan jenis truk, sejak 2012-2017, segmen truk ringan berbobot GVW 5-10 Ton selalu menjadi kontributor terbesar dalam penjualan. Penjualan truk sebesar 109.733 unit pada 2012 dan 62.720 unit pada 2017.
Di sisi lain, pertumbuhan terbesar terjadi pada penjualan truk besar berbobot GVW >24 ton. Pada 2016 penjualan truk jenis ini mencapai 10.867 unit atau tumbuh 15,09 persen dibandingkan periode sebelumnya. Pada 2017, pertumbuhannya melonjak menjadi 91,41 persen.
Kondisi total penjualan truk yang melonjak pada tahun lalu dan adanya tren lonjakan permintaan truk besar jenis GVW >24 ton pada 2017 mengindikasikan pembangunan infrastruktur memang memberikan dampak pada penjualan truk. Inidapat dapat dilihat dari tren penjualan wholesales yang cenderung meningkat setelah peresmian infrastruktur.
Pada Juni 2017, saat peresmian Tol Kaligangsa Brebes-Gringsing Batang memberikan pengaruh positif terhadap penjualan truk di bulan berikutnya. Truk terjual di Juli 2017 sebanyak 6.974 unit atau tumbuh sebesar 46,94 persen. Jumlah truk terjual terus naik, hingga mencapai 7.971 unit pada Agustus. Ini baru memperkirakan dari satu proyek, belum proyek lainnya.
Pada September, saat Presiden Jokowi kembali meresmikan beberapa tol baru; Tol Jombang-Mojokerto, Tol Seksi III Bawen-Salatiga, dan Ruas Tol Bawen-Salatiga. Saat bersamaan penjualan truk terus bertambah mencapai 9.333 unit di Oktober dan puncaknya di November 2017 sebanyak 9.583 unit.
Pola serupa juga nampak pada 2015, meski kondisi ekonomi mengalami perlambatan, tetapi setelah peresmian Tol Gempol-Pandaan dan Tol Cikampek-Palimanan penjualan truk menunjukkan tren yang meningkat. Pada Juni 2015, tercatat 5.006 truk unit terjual dan meningkat menjadi 5.282 unit pada Desember 2015.
Di awal kepemimpinan Presiden Jokowi, prioritas kerja pemerintah adalah pembangunan infrastruktur yang tertuang dalam Proyek Prioritas dan Proyek Strategis Nasional memang menjadi pondasi awal bagi perkembangan bisnis truk berikutnya. Realisasi pembangunan infastruktur secara nyata berdampak pada bisnis truk yang mulai terlihat pada 2017.
Realisasi dan geliat infrastruktur juga ditopang oleh anggaran belanja bidang infrastruktur yang terus ditambah setiap tahunnya oleh pemerintah. Rasa percaya dunia usaha pun terbangun. Sehingga membuat dunia usaha berinvestasi di kendaraan jenis truk yang punya peran vital dalam mendukung kegiatan pra konstruksi dan konstruksi sebuah proyek infrastruktur. Pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan beberapa tahun belakangan ini memang punya dampak pada penjualan truk, dan itu mulai terasa sejak tahun lalu. Di saat bersamaan komoditas batu bara pun mulai menggeliat.
Penulis: Scholastica Gerintya
Editor: Suhendra