tirto.id - PT Industri Telekomunikasi Indonesia atau PT INTI menargetkan memproduksi set top box (STB) sebanyak 100.000 unit per bulan sampai dengan akhir tahun. Jumlah produksi dua kali lipat tersebut tidak terlepas guna memenuhi permintaan STB di masyarakat.
"Sampai akhir tahun, kami targetkan produksi 100 ribu per bulan," kata Vice President Corporate Secretary Business Development & Strategic Planning INTI, Rizqi Ayunda Pratama kepada Tirto, Jumat (11/11/2022).
Hasil produksi STB akan dipasarkan ke tiga segmen. Pertama, ke Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk penyebaran perangkat hingga ke berbagai pelosok daerah. Kedua, ke pihak multiplexer stasiun televisi swasta atau daerah yang memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan layanan televisi digital. Kemudian ketiga, ke retail kalangan agen, distributor, dan marketplace.
"Terakhir di angka 58.357 unit itu telah terbagi untuk kanal penjualan, yaitu Proyek ASO Kominfo 50.000 unit dan reseller dan penjualan online 8.357 unit," jelasnya.
Dia menambahkan, untuk satu unit STB paket lengkap dijual seharga Rp225.000. Dalam satu dus set box berisi remot, kabel yang dikoneksikan di TV, dan satu buah set top box dan buku panduan pemasangan.
Peralihan siaran televisi (TV) analog ke digital menjadi berkah bagi penjual STB. STB sendiri adalah alat untuk mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara, yang dapat ditampilkan di TV analog biasa.
Salah satu penjual perlengkapan elektronik dan listrik, Robi (24) sebelumnya mengaku penjualan STB di tokonya meningkat signifikan pasca pemerintah mematikan siaran TV analog. Dalam sehari, setidaknya ia bisa menjual empat sampai enam STB.
"Peningkatannya penjualannya lumayan bisa 90 persen. Sehari paling banyak bisa sampai enam orang beli," kata dia saat ditemui di Tokonya, di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/11/2022).
Dia melanjutkan untuk harga sangat bervariasi tergantung dengan merek STB itu sendiri. Rata-rata dijual di kisaran harga Rp190.000 - Rp200.000 untuk satu STB.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang