tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki meningkat dari yang sebelumnya tercatat sebanyak 2.472 jiwa kini menjadi 4.436 jiwa.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan para pengungsi saat ini telah tersebar di beberapa titik di enam kecamatan. Ada yang menempati rumah-rumah warga, fasilitas umum, hingga tempat penampungan sementara.
“Pemda setempat bersama BPBD telah bekerja keras untuk memastikan kondisi pengungsi tetap aman dan terjaga,” kata Abdul Muhari melalui keterangan tertulis pada Rabu (6/11/2024).
Terkait korban akibat erupsi, disebutkan Abdul, hingga kini tercatat 9 orang meninggal dunia, 31 orang mengalami luka berat dan 32 orang lainnya luka ringan.
Adapun tim medis dari Puskesmas setempat, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Flores Timur, serta petugas medis lainnya telah diterjunkan untuk memberikan perawatan di rumah sakit dan fasilitas pengungsian.
Tak hanya itu, Pusat Krisis Kesehatan dan Direktorat Pengelolaan Kefarmasian BNPB juga mengirimkan bantuan berupa obat-obatan dan perlengkapan medis lainnya untuk mendukung proses pemulihan korban.
Lebih lanjut Abdul menjelaskan, meskipun erupsi utama telah terjadi, potensi ancaman lahar hujan dan hujan abu vulkanik masih mengancam masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Oleh karena itu, BNPB mengingatkan, apabila hujan dengan intensitas tinggi terjadi, lahar hujan dapat terjadi, terutama di kawasan hulu sungai yang berasal dari gunung tersebut, seperti Desa Dulipali, Padang Pasir, dan Nobo, masyarakat di wilayah tersebut diminta untuk tetap waspada dan menghindari daerah rawan lahar.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Bayu Septianto