tirto.id - Pengacara Rizieq Shihab, Sugito Atmo Prawiro belum bisa memastikan kapan kliennya akan pulang ke Indonesia.
Menurut dia, meski Rizieq sudah berencana sejak jauh-jauh hari untuk pulang ke Indonesia setelah Pilpres 2019 usai, masih ada sejumlah hal yang mengganjal.
"Sepertinya masih melihat kondisi dulu. Habib tidak [pulang] kalau misalnya masih ada polarisasi dan kondisi politik masih seperti ini," kata Sugito saat dihubungi Tirto, pada Kamis (18/4/2019).
Selain itu, ada sejumlah hal yang membuat Rizieq tak kunjung pulang. Sugito mengklaim salah satunya adalah masih ada pihak yang ingin menahan Rizieq tetap di Arab Saudi.
"Sebenarnya dia ingin pulang sebelum pilpres tapi kan keadaan di Indonesia dengan hiruk pikuknya membuat dia enggak bisa pulang. Dia ingin pulang tapi enggak bisa, enggak tahu pihak mana yang menyebabkan dia enggak bisa pulang. Ini kan terkait dengan politik," ujar Sugito.
Meski demikian, kata Sugito, rencana Rizieq kembali ke tanah air itu tetap akan direalisasikan siapa pun sosok yang akan memenangkan Pilpres 2019.
"Siapa pun yang menang, dia [Rizieq] pasti pulang sehabis Pilpres," kata dia.
Pada akhir tahun lalu, Capres 02 Prabowo Subianto berjanji akan membawa pentolan Front Pembela Islam (FPI) itu kembali ke Indonesia, jika dirinya memenangkan Pilpres 2019.
"Ya saya akan bekerja keras untuk beliau [Rizieq] kembali. Insyallah kalau saya presiden, saya jemput beliau ke sana. Sekalian umrah, pulangnya bawa beliau. Begitu kan? Nazar boleh kan ya," kata Prabowo di kawasan Kuningan, Jakarta, 4 November 2018 silam.
Pernyataan untuk membawa Rizieq kembali itu bukan pertama kalinya, melainkan sudah pernah ia sampaikan juga sebelumnya.
Salah satunya, ketika menghadiri acara Hari Santri Nasional sekaligus milad Front Santri Indonesia ke-1 yang digelar FPI di Bogor, Jawa Barat, pada Oktober 2018.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom