tirto.id - Kuasa hukum penyidik senior KPK Novel Baswedan, Alghiffari Aqsa mengungkapkan bahwa kasus penyiraman air keras tidak hanya menimpa kliennya, tetapi juga terjadi pada dua pegawai KPK lainnya.
“Ada dua pegawai KPK yang juga disiram air keras mobilnya. Kemudian juga ada perusakan terhadap barangnya terkait tugas-tugasnya di KPK ketika mereka menyelidik kasus-kasus yang sensitif dan terkait dengan orang kuat," ungkap Alghiffari saat mendampingi Novel menjalani pemeriksaan di Komnas HAM, Selasa (13/3/2018).
Namun, Alghiffari tidak mau menyebut nama dua pegawai KPK yang turut menjadi korban kekerasan itu. "Mengenai nama, saya tidak bisa memberikan nama karena akan menyangkut keamanan dari mereka,” ungkapnya.
Ia justru meminta rekan-rekan wartawan untuk bertanya langsung ke KPK agar membuka dua nama pegawai KPK yang menjadi korban itu.
"Nah ini penting juga kepada media untuk tanyakan ke KPK sehingga publik tahu dan meminta pertanggungjawaban kepada polisi juga jika kasus tersebut sudah dilaporkan," ucap Alghiffari.
Alghiffari juga berterima kasih atas respons positif dari Komnas HAM. Ia berharap pemeriksaan ini akan terus dilanjutkan untuk menemukan titik terang atas kasus yang menimpa penyidik KPK tersebut.
"Menurut kami ada respons positif dari Komnas HAM, sehingga menurut kami ada titik cerah dari kasus ini, kami sebagai kuasa hukum akan terus mengawal. Pemeriksaan hari ini adalah pemeriksaan awal jadi sewaktu-waktu Mas Novel bisa dipanggil kembali untuk diperiksa entah di sini ataupun di rumahnya," ucap Alghiffari.
Dalam kesempatan yang sama, Novel Baswedan mengatakan kedatangannya ke Komnas HAM untuk menjelaskan secara lebih detail duduk perkara insiden kasus penyiraman air keras yang menyebabkan matanya rusak.
"Saya datang ke Komnas HAM untuk memberikan keterangan dan kami berharap apa yang disampaikan menjadi sesuatu hal yang baik untuk mendukung tugas-tugas kepolisian dalam mengungkap fakta yang ada," ucap Novel.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto