Menuju konten utama

Penerapan Sistem Asrama & Materi yang Ada di Sekolah Rakyat

Informasi mengenai penerapan sistem asrama di Sekolah Rakyat. Simak materi dan kurikulum yang akan ada di Sekolah Rakyat.

Penerapan Sistem Asrama & Materi yang Ada di Sekolah Rakyat
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (kiri) berbincang dengan Seskab Teddy Indra Wijaya (kanan) saat meninjau ruang kelas Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (8/3/2025). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.

tirto.id - Penyelenggaraan Sekolah Rakyat akan dimulai pada tahun ajaran 2025/2026. Sekolah Rakyat rencananya bakal menerapkan sistem asrama. Lantas, apa materi yang ada di Sekolah Rakyat? Simak informasinya dalam artikel ini.

Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMA yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan gratis berkualitas kepada anak dari keluarga miskin dengan konsep asrama.

Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menyebut bahwa program Sekolah Rakyat untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat miskin untuk bisa memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Program ini juga diproyeksikan untuk mempersiapkan generasi unggul Indonesia Emas 2025.

"Presiden ingin memuliakan keluarga miskin, sekaligus mendorong agar wong cilik bisa bangkit dan berperan signifikan dalam Indonesia Emas 2045, 100 tahun Indonesia Merdeka. Maka itulah dikatakan ini sebagai upaya untuk memotong mata rantai kemiskinan," ujarnya Dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Sosial, Selasa (25/3/2025).

Menteri Sekeretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menerangkan sudah ada 53 total lokasi di sejumlah wilayah Indonesia yang siap menyelenggarakan Sekolah Rakyat. Tempat Sekolah Rakyat itu terdiri dari aset milik Kemensos dan pemerintah daerah.

“53 ini yang sudah bangunan sudah ada, yang existing. Ada aset-aset yang punya Kemensos, kemudian ada yang punya pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, kota yang mau kita optimalkan,” ujar Prasetyo Senin (14/4/2025) dikutip dari laman Kemensos.

Penerapan Sistem Asrama di Sekolah Rakyat

Bupati Pasuruan, Rusi Sutejo, yang telah menyiapkan rancangan pelaksanaan Sekolah Rayat di daerahnya menyebut bahwa sistem asrama yang diterapkan di Sekolah Rakyat akan dipastikan berkualitas dan berstandar nasional.

Rudi menjelaskan, oleh karena Sekolah Rakyat menerapkan sistem asrama, maka siswa akan menginap di asrama dan tidak pulang ke rumah. Maka itu, siswa yang akan menuntut ilmu di Sekolah Rakyat harus mengantongi izin dari orang tua terlebih dahulu.

"Yang jelas siswa yang lolos seleksi harus dapat izin dari orang tua untuk tidak pulang selama masa belajar karena sistemnya boarding school. Perihal tenaga pengajar semuanya kebijakan dari Pusat, kalaupun diminta bantuan, kami sangat siap," kata Rusdi Rabu (26/3/2025) dikutip dari Antara.

Ia juga menyinggung bahwa siswa Sekolah Rakyat akan mendapatkan sejumlah fasilitas yang sepenuhnya gratis. Fasilitas tersebut tediri dari makan dan minum, asrama, seragam, hingga laptop selama belajar.

Materi yang Ada di Sekolah Rakyat

Materi yang ada di Sekolah Rakyat akan mengikuti kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Muti, mengungkapkan pihaknya akan menerapkan kurikulum khusus, disebut tailor-made dengan sistem multi-entry dan multi-exit.

"Kurikulumnya itu tailor-made curriculum. Artinya kurikulum yang didesain khusus untuk Sekolah Rakyat sistemnya itu multi-entry, multi-exit," ujar Muti ketika ditemui wartawan usai acara Halal Bihalal di Kantor Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat (11/4/2025).

Muti memaparkan, sistem kurikulum ini menggunakan penilaian berdasarkan pencapaian belajar siswa. Dengan demikian, siswa bisa saja tidak belajar di kelas yang sama.

"Jadi mungkin saja disebut sebagai multi-entry karena dia bisa masuk di level mana saja. Disebut multi-exit itu artinya, kalau dia capaian pembelajaran sudah memenuhi, dia bisa capaian pembelajaran yang berikutnya. Jadi enggak harus tes bareng-bareng sebagai mana sekolah-sekolah formal yang ada itu," jelasnya.

Sebelumnya, Abdul Muti menjelaskan pihaknya mempertimbangkan dua skema kurikulum yang bakal diterapkan di Sekolah Rakyat.

"Pertama ikuti kurikulum sekolah unggul, itu berarti ikut Mendiktisaintek. Akan tetapi, juga bisa ikuti kurikulum sekolah yang berlaku sekarang ini yang digagas Kemendikdasmen," kata Muti Senin (10/3/2025) dikutip dari Antara.

Muti menilai perbedaan kedua kurikulum itu terletak pada standarnya. Kurikulum Mendiktisaintek diterapkan di sekolah unggul dengan standar internasional. Sementara itu, kurikulum yang digagsa Kemendikdasmen yang dikenal dengan nama Kurikulum Merdeka Belajar diterapkan untuk standar nasional.

Selain mata pelajaran formal, kurikulum Sekolah Rakyat nantinya juga akan menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.

Baca juga artikel terkait SEKOLAH atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Edusains
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Indyra Yasmin