Menuju konten utama

Pendapat Wapres JK Soal Penggunaan Isu Agama di Pilkada dan Pemilu

Wapres JK menilai penggunaan isu agama dalam kontestasi pilkada atau pemilu wajib dihindari apabila sudah mengarah pada mempertentangkan satu keyakinan dengan lainnya.

Pendapat Wapres JK Soal Penggunaan Isu Agama di Pilkada dan Pemilu
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan keterangan pers di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (13/2/2018). tirto.id/Lalu Rahadian.

tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai penggunaan isu agama dalam kontestasi di pilkada atau pemilu sulit dihindari. Dia berpendapat demikian untuk konteks penggunaan isu agama yang tidak sampai mempertentangkan antarkeyakinan.

JK mencontohkan, dalam pemilu Amerika Serikat 2016, isu agama juga digunakan pendukung Donald Trump dan Hillary Clinton. Hasilnya, Trump menang dan menjadi Presiden terpilih Amerika Serikat, namun tak ada pertentangan antarkeyakinan di sana.

"Selama itu tidak mempertentangkan, bahwa 'dia ini figur agama ini' silakan, kita tidak bisa hindari. Yang harus dihindari, jangan mempertentangkan satu sama lain (agama)," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (13/2/2018).

JK juga optimistis tidak ada pihak di Indonesia yang sengaja menggunakan isu agama untuk tujuan memecah masyarakat demi kepentingan tertentu.

JK sempat pula menanggapi kekhawatiran sejumlah pihak mengenai penyerangan ke sejumlah pemuka agama yang terjadi beruntun selama akhir Januari hingga awal Februari 2018, atau menjelang Pilkada serentak 2018. Dia menyerahkan penanganan kasus-kasus itu ke aparat kepolisian. Ia juga mengimbau agar para pemuka agama mulai lebih santun dalam menyampaikan dakwah.

"Ya semua harus berhati-hati, early warning. Kita belajar pengalaman kita selama ini, alhamdulillah di Indonesia itu tidak menimbulkan konflik dalam arti yang besar, terkecuali kemarin di Poso, Ambon, setelah itu tidak," kata JK.

Peristiwa penyerangan tokoh agama terakhir terjadi pada 11 Februari 2018. Pemuda bernama Suliono yang bersenjata pedang yang mendatangi Gereja Santa Lidwina Sleman melukai tiga jemaat, satu pastor dan seorang polisi. Sementara di akhir Januari 2018, seorang ulama pimpinan pesantren di Cicalengka, Bandung menjadi sasaran serangan. Selain itu, ada tokoh Persis di Jawa Barat juga meninggal usai terluka akibat diserang seseorang yang diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Addi M Idhom