tirto.id - Wakil Gubenur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, saat ini sedang dilakukan kajian untuk mengizinkan pembukaan sekolah tatap muka. Rencananya akan ada sekitar 50 hingga 100 sekolah yang dibuka untuk percontohan pelaksaan protkol kesehatan menghambat penyebaran COVID-19.
"Nanti kita lihat, bisa sampai 50 sekolah bahkan mungkin bisa sampai 100. Kita lihat berapa, nanti konfigurasinya mewakili wilayah dari SD sampai SMA, bahkan tersebar di seluruh Jakarta sebagai percontohan-percontohan," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Jumat (20/3/2021).
Sampai saat ini, kata Riza, Pemprov DKI Jakarta berkoordinasi dengan berbagai pihak. Mulai dari pakar kesehatan, epidemiolog, pemerintah pusat dari sektor pendidikan dan kesehatan, serta Satgas Penanganan COVID-19.
"Kita akan lihat, sedang kita lakukan kajian, penelitian apakah ini dimungkinkan sebelum nanti masuk di tatap muka sebelumnya. Ini yang akan dilakukan oleh kami namun demikian kami masih godok konsep terbaiknya dan mohon masukannya yang terbaik," ujar dia.
"Kalau dimungkinkan (tatap muka) itu, harus dapat izin orang tua, kalau pun nanti dimungkinkan tapi orang tua berkeberatan, itu hak orang tua bisa mengikuti secara online atau virtual atau daring, kalau nanti dimungkinkan dibuka," imbuhnya.
Dinas Kesehatan juga, kata dia, saat ini sedang membuat satu konsep pilot project di beberapa sekolah di seluruh wilayah Jakarta dengan beberapa percontohan untuk dimungkinkannya tatap muka dengan syarat-syarat yang ketat sesuai protokol kesehatan.
"Batasnya ada nanti 50 persen, nanti dapat persetujuan dari semua pihak, dari kesehatan, epidemiolog, semua, termasuk para orang tua. Saat ini sedang dicari, dipilih sekolah-sekolah mana yang akan dijadikan sebagai tempat tempat dimungkinkannya tatap muka dalam rangka percontohan," tutur dia.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim telah menargetkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka mulai Juli 2021 di seluruh sekolah.
"Target kami hingga akhir Juni, vaksinasi COVID-19 bagi lima juta pendidik dan tenaga pendidik selesai, sehingga pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau pada minggu kedua dan ketiga Juli pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka," ucap Nadiem.
Editor: Dieqy Hasbi Widhana