tirto.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana merelokasi warga yang bermukim di kolong Jembatan Pakin, Penjaringan, Jakarta Utara. Namun, belum memastikan nasib warga kolong jembatan yang tak memiliki KTP DKI Jakarta.
Menurut Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, Pemprov DKI masih membahas nasib warga kolong jembatan yang tak memiliki KTP DKI bersama Kementerian Sosial (Kemensos).
"Tentu saja kami juga harus melihat, misalnya mereka (warga kolong jembatan) itu sebenarnya penduduk DKI bukan, nanti untuk penduduk yang non-DKI bagaimana," ucapnya di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2024).
"Kemarin di Sentul, kami juga ketemu Bapak Mensos, dan kami sampaikan itu juga. Nanti akan dibicarakan, kemudian kami akan berlanjut untuk detailnya," lanjut dia.
Teguh mengatakan rencana relokasi warga kolong jembatan bermula saat dia menerima laporan dari Kementerian Perumahan dan Permukiman, Kemensos, serta Kementerian Dalam Negeri.
Usai menerima laporan tersebut, Teguh meninjau dan sempat berbincang dengan warga kolong jembatan. Kepadanya warga mengaku ingin bertempat tinggal di kediaman yang layak.
Pemprov DKI memiliki rumah susun (rusun) yang masih kosong di Jalan Tongkol, Jakarta Utara. Karena itu, Pemprov DKI berencana merelokasi warga kolong jembatan di rusun yang tersedia.
"Sementara ada rusun yang belum ditempati, yang di Jalan Tongkol, itu kami coba [relokasi]. Nanti kami akan mintakan. Sebenarnya, yang tinggal di rumah kolong itu, yang di bawah jembatan itu, ada berapa KK, kemudian peruntukan [direlokasi] untuk Rusun Tongkol," ucap Teguh.
Pemprov DKI era Gubernur Anies Baswedan maupun Heru Budi Hartono kerap merelokasi warga yang ber-KTP DKI. Namun, warga yang tidak memiliki KTP DKI kerap dikembalikan ke kampung halaman masing-masing.
Diberitakan sebelumnya, Teguh Setyabudi menyatakan akan memberikan hunian layak bagi warga di kolong Jembatan Pakin. Hal itu dipastikan usai dia meninjau langsung kondisi pemukiman di bawah kolong jembatan tersebut.
"Setelah berbincang dengan warga yang tinggal di bawah jembatan, mereka ingin mempunyai hunian yang layak. Hujan tidak kehujanan dan banjir tidak kebanjiran. Apalagi kalau tinggal di dalam kolong jembatan tentunya penyakit sangat rentan sekali menyerang mereka," ujar Teguh dalam siaran, dikutip Kamis (7/11/2024).
Disebutkan Teguh, warga di kolong Jembatan Pakin itu akan dipindahkan ke rusun yang dikelola pemkot setempat. Dia menekankan, pemenuhan fungsi rusun harus diutamakan bagi warga yang tinggal di kolong jembatan atau kolong tol.
Teguh pun langsung meninjau Rusun Petak Habitat Ancol yang tidak jauh dari lokasi, yakni di Jalan Tongkol 10. dia mengecek sejumlah fasilitas rusun yang kini sudah berdiri dua tower dari sembilan yang direncanakan.
Kepada Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara, Teguh memerintahkan pendataan warga yang tinggal di lokasi tidak layak.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Irfan Teguh Pribadi