Menuju konten utama

Pemerintah Minta Pegiat Usaha Kuliner Perhatikan Faktor Kebersihan

Ada standar-standar kesehatan dari Kementerian Kesehatan dalam bisnis kuliner.

Pemerintah Minta Pegiat Usaha Kuliner Perhatikan Faktor Kebersihan
Kepala Bekraf Triawan Munaf bersama Ketua Tim Pengembangan Wisata Kuliner Kementerian Pariwisata Vita Datau Messakh dan Food Director PT Unilever Indonesia Tbk Hernie Raharja, Jakarta, Sabtu (14/4/2018). tirto.id/Lalu Rahadian

tirto.id - Kepala Badan Ekonomi dan Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf meminta pegiat usaha kuliner mulai mengedepankan faktor kebersihan. Menurutnya, makanan yang higienis bisa menarik banyak pelanggan dan mudah dipasarkan ke dunia internasional.

"Sebetulnya sudah ada standar-standar kesehatan dari Kementerian Kesehatan. [Masalahnya] bagaimana ini lebih dipraktekkan sehari-hari? Kami tak ingin perkembangan kuliner dibatasi oleh ketidakbersihan," ujar Triawan di Festival Jajanan Bango 2018, Jakarta, Sabtu (14/4/2018).

Menurut Triawan, pemerintah sudah mulai giat mempromosikan kuliner Indonesia ke dunia internasional. Pengenalan itu dilakukan mulai dari Kompleks Istana Kepresidenan.

Pengusaha asal Bandung, Jawa Barat, itu mengklaim bahwa Istana Kepresidenan tak lagi meniadakan merek produk makanan atau minuman jika itu merupakan produk Indonesia.

"Kita dorong kalau itu produk Indonesia justru harus istana yang endorse. Itu salah satu upaya kita memajukan usaha kuliner Indonesia," kata Triawan.

Berdasarkan klaim Triawan, ada Rp420 triliun uang yang disumbangan usaha kuliner pada akhir 2016 lalu. Jumlah itu hampir mencapai 50 persen total sumbangan pendapatan sektor ekonomi kreatif di tahun yang sama, yakni Rp922 triliun.

Anggota tim sukses Joko Widodo dan Jusuf Kalla di pemilu presiden 2014 itu berharap perbaikan faktor kebersihan dalam usaha kuliner dalam negeri mampu dijalankan semua elemen, termasuk pemerintah di daerah.

"Harus ada kampanye, keterlibatan mereka [Pemda] dan ada kampanye nasional. Harus dilead Kementerian Kesehatan," ujarnya.

Pendapat Triawan diakui Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja dari Kementerian Pariwisata, Vita Datau Messakh. Menurut Vita, harus ada rencana dan sinergi serius antar Kementerian/Lembaga untuk meningkatkan faktor higienis usaha kuliner.

"Tantangan kuliner kita adalah faktor higienis, kesehatan. Ranking kita itu di World Economic Forum (WEC) 2017 masih 108 dari 136 negara. Itu pekerjaan rumah kita," ujar Vita.

Pernyataan Vita terverifikasi. Peringkat Indonesia menurutnya sesuai dengan isi laman resmi WEC.

Baca juga artikel terkait PERLINDUNGAN KONSUMEN atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yantina Debora