Menuju konten utama

Pemerintah Klaim Tes COVID-19 Indonesia Mendekati Standar WHO  

Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo, mengklaim jumlah tes COVID-19 sudah mencapai 231 ribu orang/minggu atau 82,51 persen dari standar WHO.

Pemerintah Klaim Tes COVID-19 Indonesia Mendekati Standar WHO   
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo (kanan) didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kiri) memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz

tirto.id - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo, mengklaim jumlah standar tes COVID-19 sudah mencapai 82,51 persen. Berdasarkan dari target tes yang ditetapkan secara internasional oleh World Health Organization (WHO), setiap negara harus melakukan test 1 : 1.000 orang penduduk/Minggu.

Berdasarkan standar tersebut, Indonesia yang memiliki total jumlah penduduk 267 juta jiwa maka testing COVID-19 harus dilakukan kepada 267 ribu orang. Doni mengklaim, dari target tersebut pihaknya sudah melakukan testing COVID-19 kepada 231 ribu orang/minggu.

"Kemampuan kita rata-rata sekarang ini adalah sekitar 33 ribu orang per hari, artinya ini peningkatan yang luar biasa," jelas dia dalam konferensi virtual yang digelar BNPB, Kamis (22/10/2020).

Peningkatan jumlah tes merupakan pencapaian yang tinggi, setelah sebelumnya ia menyebut pelaksanaan test hanya bisa dilakukan kepada 10 ribu orang/hari.

"Pada awal kita melakukan pemeriksaan, kemampuan kita mungkin hanya belasan persen dari standar yang ditetapkan WHO. Sekarang sudah berada pada posisi 82,51 persen. Sebuah angka yang harus kita akui cukup membanggakan," terang dia.

Peningkatan jumlah test yang dilakukan oleh peemerintah mulai meningkat usai adanya target yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo.

"Awalnya Presiden hanya menargetkan 10 ribu spesimen per hari pada periode April sampai Mei. Kemudian beliau meminta ditambah lagi menjadi 20.000. Lantas meningkat lagi menjadi 30.000. Alhamdulillah target yang diberikan Presiden Jokowi telah kita capai hari ini," terang dia.

Selain itu, bertambahnya jumlah lab juga jadi alasan semakin tingginya tes yang dilakukan pada masyarakat, saat ini Indonesia sudah memiliki 377 laboratorium untuk pemeriksaan spesimen COVID-19.

"Sampai dengan jumlahnya saat ini ada 374 lab, dan dalam beberapa hari terakhir tambah 3-4 lagi, jadi sekitar 377 laboratorium," tandas dia.

Kendati demikian, WHO masih tetap merekomendasikan Indonesia untuk meningkatkan kemampuan tes COVID-19 mengingat masih ada gap lebar antara jumlah suspek dengan jumlah orang yang sudah tes.

Per 22 Oktober, jumlah suspek sebanyak 164.346 kasus sementara jumlah spesimen harian 43.928 spesimen.

Baca juga artikel terkait COVID-19 atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Restu Diantina Putri