Menuju konten utama

Pemerintah Keluarkan Dana Rp6,9 Triliun untuk IMF-World Bank 2018

Total dampak langsung penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 dari sisi pengeluaran pengunjung, biaya konstruksi, dan biaya operasional mencapai Rp6,9 triliun.

Pemerintah Keluarkan Dana Rp6,9 Triliun untuk IMF-World Bank 2018
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

tirto.id - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas memperkirakan dana untuk mendukung penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 mencapai sebesar Rp6,9 triliun.

Dana tersebut di antaranya untuk keperluan pembangunan Underpass Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, Patung Garuda Wisnu Kencana, dan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Suwung hingga mencapai Rp4,9 triliun. Selain itu, untuk biaya operasional penyelenggaran IMF-World Bank Annual Meeting 2018 sebesar Rp1,1 triliun.

"Dengan demikian, total dampak langsung penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018, baik dari sisi pengeluaran pengunjung, biaya konstruksi, dan biaya operasional, mencapai Rp6,9 triliun," ujar Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro melalui siaran resmi tertulisnya pada Kamis (27/4/2018).

Bambang menerangkan pengeluaran yang dilakukan pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan dampak ekonomi penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018.

Pemerintah sedang dan akan melakukan upaya-upaya terkait sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi. Di antaranya percepatan penyelesaian infrastruktur pendukung acara IMF-World Bank (WB) Annual Meeting 2018, penyiapan destinasi wisata, dan peningkatan awareness wisatawan mancanegara tentang destinasi wisata di Bali.

Selain itu, dilakukan pula promosi investasi dan perdagangan, terutama membangun jejaring dengan UMKM lokal; serta koordinasi yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta untuk menyukseskan pelaksanaan acara IMF-WB Annual Meeting 2018.

"Meningkatan kepuasan peserta untuk dapat kembali berkunjung dan membagi pengalaman tersebut dengan teman atau keluarga, mempercepat peningkatan perdagangan dan transaksi bisnis selama dan setelah acara berlangsung, serta mendorong peningkatan investasi asing masuk ke Indonesia," ungkapnya.

Bambang juga menyebutkan penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 akan berkontribusi signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal itu diwujudkan melalui penciptaan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan rumah tangga, pertumbuhan sektor pariwisata, peningkatan pendapatan usaha lokal, dan peningkatan penerimaan negara.

Lebih lanjut, ia memperkirakan dampak langsung pengeluaran peserta IMF-World Bank Annual Meeting 2018 mencapai Rp943,5 miliar. Sebanyak 95,2 persen pengeluaran tersebut berasal dari wisatawan mancanegara dan sisanya, sejumlah 4,8 persen berasal dari wisatawan nusantara.

Pengeluaran terbesar adalah akomodasi yang mencapai Rp569,9 miliar; diikuti makanan dan minuman sebesar Rp190,5 miliar; transportasi sejumlah Rp36,1 miliar; hiburan sebesar Rp57 miliar; dan souvenir senilai Rp90,2 miliar.

Ia menegaskan bahwa estimasi dampak langsung ekonomi penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 yang disampaikan ini masih merupakan hasil kajian tahap awal.

"Dan diharapkan pada kajian tahap berikutnya dampak ekonomi bagi Indonesia sebagai tuan rumah akan lebih besar lagi dari hasil perhitungan data riil hasil survei," ucapnya.

Baca juga artikel terkait IMF atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Yuliana Ratnasari