tirto.id - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Managing Director of Operations of World Bank, Anna Bjerre, di Istana Kepresidenan, Kamis (25/7/2024). Keduanya membahas mengenai pembiayaan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di Kalimantan Timur.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pembiayaan IKN bisa dilakukan oleh World Bank dengan skema International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) yang berfungsi untuk memberikan bantuan kepada negara-negara berpenghasilan menengah layak kredit.
"Ya, itu salah satu untuk infrastruktur pembangunan yang masuk dalam skema itu. Karena mereka bisa menyediakan IBRD," katanya.
Selain menggunakan skema pembiayaan IBRD, Airlangga menyebut World Bank bisa menarik swasta untuk ikut andil dalam pembiayaan IKN. Namun keterlibatan swasta perlu upaya menjelaskan setiap proyek secara lebih detail.
"Mereka punya juga kalau melibatkan swasta dengan IFC, tetapi tentu nanti proyeknya harus didetailkan," kata dia.
Selain membahas mengenai IKN, World Bank juga membahas mengenai program pengentasan stunting yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Airlangga menyebut Jokowi memamerkan capaian Indonesia dalam menurunkan angka stunting dari 37 persen di 2014 menjadi 21 persen di 2024.
"World Bank juga mengapresiasi program stunting yang dilakukan oleh Indonesia Early Childhood Programme, dan Indonesia bisa mengembangkan program dalam skala besar," katanya.
Airlangga menjelaskan bahwa capaian itu berhasil diraih karena dana pengentasan stunting disebar ke dalam berbagai alur pembiayaan. Salah satunya adalah dana desa yang mencapai Rp71 triliun.
"Terkait dengan program tersebut, Bapak Presiden juga bercerita mengenai program dana desa, di mana dana desa yang sebesar Rp71 triliun dipergunakan untuk berbagai kegiatan di perdesaan termasuk untuk mengurangi stunting," kata dia.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi