tirto.id - Pemerintah tengah menggenjot pembahasan RUU Cipta Kerja yang dulu diberi nama Cipta Lapangan Kerja (Cilaka). Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan pembahasan akan terus dilanjutkan bersama Panitia Kerja (Panja) Badan Legislasi DPR RI dan jika memungkinkan rampung dalam waktu dekat.
“Apakah bisa segera selesai sebelum 17 Agustus 2020 atau akhir Agustus? Kami targetnya yang penting pembahasan optimal kami kejar terus pembahasannya optimal di Panja Baleg. Mudah-mudahan bisa segera selesai,” ucap Susiwijono dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/8/2020).
Susiwijono yang juga menjabat ketua tim panja dari sisi pemerintah mengatakan pembahasan RUU ini sudah berjalan intensif. Ia bilang setiap pekan ada 3-4 kali pembahasan bersama Baleg DPR RI.
Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 10 kali pembahasan. Ia mencontohkan pada Senin (3/8/2020) dan Selasa (4/8/2020) lalu pemerintah sudah melakukan pembahasan dan pada Rabu (5/8/2020), tim perumus telah melakukan sinkronisasi dengan tenaga ahli Baleg yang akan berlanjut hingga Kamis (6/8/2020).
“Perkembangannya yang sudah dibahas itu dari 15 bab kemarin kami ada selesai 5 bab. Itu pun sudah ke bab paling besar. Bab 3 perizinan usaha hampir 50 persen sendiri dari substansi,” ucap Susiwijono.
Menyikapi pembahasan RUU Cilaka ini, Kelompok masyarakat sipil, buruh, petani, dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Buruh bersama Rakyat (GEBRAK) berencana melakukan aksi unjuk rasa. Mereka meminta pemerintah dan DPR menghentikan pembahasan RUU ini.
Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika mengatakan mereka akan menggelar demo besar tanggal 14 Agustus mendatang. Salah satu pertimbangannya, pembahasan yang tengah dilakukan dinilai cacat prosedural dan supresnya tengah digugat oleh warga. Bahkan pembahasan tetap digenjot saat reses.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Reja Hidayat