Menuju konten utama

Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Industri Tekstil dan Alas Kaki

Sri Mulyani menerangkan, pemerintah bakal memberi insentif fiskal kepada industri seperti alas kaki, tekstil dan karet yang mengalami pelambatan kinerja.

Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Industri Tekstil dan Alas Kaki
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan TA 2025 di Jakarta, Jumat (16/8/2024). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/YU

tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengungkapkan, pemerintah bakal memberikan insentif fiskal kepada sektor-sektor yang mengalami pelambatan kinerja seperti sektor tekstil dan produk tekstil (TPT), alas kaki dan industri karet.

Pemerintah berharap insentif ini diberikan demi menggenjot kinerja industri-industri yang lesu, apalagi potensi dari industri yang termasuk ke dalam sektor manufaktur tersebut sangat besar dan memberikan sumbangan besar bagi negara, seperti industri makanan dan minuman, logam dasar melalui hilirisasi serta industri kimia dan farmasi.

“Dan sektor-sektor yang memang tertinggal karena sekarang shift dengan teknologi dan otomasi dalam hal seperti tekstil, alas kaki, industri karet ini perlu untuk ada semacam afirmasi agar mereka memiliki adjustment yang berlaku. Untuk itu kita akan menggunakan insentif fiskal maupun fiscal tools,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN 2025, di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Perempuan yang juga dosen FEB-UI ini mengatakan, insentif fiskal yang diberikan dapat melalui dana belanja, dengan membuka kawasan industri, subsidi, hingga insentif pajak seperti tax allowance maupun kebijakan perpajakan lainnya.

Bendahara Negara itu bilang, insentif ini diberikan sebagai instrumen untuk terus menjaga keberlanjutan, penguatan dan akselerasi industri. Ia juga mengingatkan, RAPBN 2025 dimaksudkan untuk menjaga transisi antara pemerintahan Presiden Jokowi dengan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

“APBN 2025 diusahakan untuk menjaga transisi. Tema yang kami terus konsultasikan dengan presiden terpilih dan maupun presiden yang saat ini Pak Jokowi adalah bahwa keberlanjutan, keberlanjutan, penguatan dan akselerasi. Namun, APBN sebagai instrumen yang kita harus terus jaga supaya dia terus menjadi instrumen yang bisa mendukung keberlanjutan, penguatan dan akselerasi,” imbuh Sri Mulyani.

Baca juga artikel terkait RAPBN 2025 atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Andrian Pratama Taher