tirto.id - Kantor Staf Presiden (KSP) mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Penajam Passer Utara berupa pembangunan Bendungan Lawe-Lawe dan ruas jalan penyangga wilayah ibukota negara.
KSP mengaku perlu ada rapat koordinasi agar proses pembangunan berjalan dengan baik.
“Ini proses yang panjang dan butuh sinkronisasi dari banyak pihak. Tapi kami dari KSP siap mendorong semua proses itu. Oleh sebab itu rapat koordinasi diharapkan mampu menghasilkan bahan-bahan yang bisa dilaporkan ke para pengambil kebijakan,” kata Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta, selaku pimpinan rapat dalam keterangan, Rabu (22/6/2022).
KSP mendorong pengalihan tiga ruas jalan kabupaten yakni jalan Riko-Maridan dan jalan Lingkar Telemow di Kec. Sepaku, serta jalan Gunung Mulia-Sebakung Jaya di Kecamatan Babulu naik status menjadi jalan nasional.
Peningkatan status akan membuat proses pengerjaan tiga ruas jalan penyangga IKN ini bisa dipercepat dengan bantuan Ditjen Bina Marga PUPR.
Pemerintah pusat juga berencana mengusulkan agar proses pembangunan Bendungan Lawe-Lawe yang mangkrak sejak tahun 2018 untuk dilanjutkan kembali oleh Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR.
Sebagai catatan, bendungan Lawe-Lawe di kecamatan Penajam itu dimulai pada tahun 2014 lalu dihentikan pada tahun 2017 karena keterbatasan fiskal Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Pembangunan bendungan Lawe-Lawe tetap penting demi kepentingan rakyat meski wilayah IKN sudah memiliki kebutuhan air yang memadai.
“Maka kenapa tidak disiapkan juga? Sehingga kebutuhan air bagi masyarakat sekitar IKN sudah bisa terjamin terpenuhi,” kata Febry.
Kehadiran bendungan Lawe-Lawe diharapkan bisa menjadi sumber air baku wilayah IKN selain sudah ada Bendungan Sepaku Semoi dan intake Sungai Sepaku. Pembangunan pun diambil alih lewat kewenangan pemerintah pusat.
Dalam rapat yang digelar di Gedung Bina Graha Jakarta ini dihadiri oleh perwakilan Ditjen Bina Marga dan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, serta (Plt) Bupati Penajam Paser Utara, Ir. H. Hamdam.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri