Menuju konten utama

Pemenang Pilkada Tuban 2020: Setiajit, Halindra, atau Khozanah?

Terdapat 3 pasangan calon (paslon) yang akan berebut kursi bupati dan wakil bupati Tuban 2020-2025.

Pemenang Pilkada Tuban 2020: Setiajit, Halindra, atau Khozanah?
Relawan memasang poster partisipasi pilkada di Markas Republik Aeng-Aeng, Solo, Jawa Tengah, Jumat (2/10/2020). Pemasangan poster tersebut untuk sosialisasi mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada serentak 2020. ANTARA FOTO/Maulana Surya/pras.

tirto.id - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 Tuban digelar Rabu, 9 Desember 2020. Kabupaten Tuban merupakan satu dari 19 daerah di Provinsi Jawa Timur yang hari ini menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak.

Tak ada nama petahana di Pilkada kali ini, sebab Bupati Fathul Huda sudah dua periode memimpin, sedangkan Wakil Bupati Noor Nahar Hussein yang sudah satu dasawarsa menjadi orang nomor dua juga tak ada tanda-tanda "nyalon" berebut kursi nomor satu.

Terdapat 3 pasangan calon (paslon) yang akan berebut kursi bupati dan wakil bupati Tuban 2020-2025.

Pasangan nomor urut 01 adalah Khozanah Hidayati dan Muhammad Anwar, sementara pasangan nomor urut 02 Aditya Halindra Faridzky dan Riyadi. Untuk Paslon nomor 03 adalah Setiajit dan Armaya Mangkunegara.

Ketiga pasangan ini mendaftar dari usungan partai politik. paslon 01 Khozanah Hidayati dan Muhammad Anwar, diusung partai PKB. Paslon 02 Aditya Halindra Faridzky dan Riyadi diusung GOLKAR, PKS, dan DEMOKRAT.

Sementara paslon 03 Setiajit dan Armaya Mangkunegara diusung partai PDI Perjuangan, Gerindra, PPP, PAN, dan PBB.

Aditya Halindra Faridzki adalah anak Bupati Tuban periode 2001-2011, Haeny Relawati Rini Widyastuti. Langkahnya berjalan mulus setelah politikus muda yang akrab disapa Lindra dan sekarang menjabat Ketua DPD II Partai Golkar Tuban tersebut mendapat rekomendasi dua partai politik.

Lindra berpasangan dengan Riyadi, keduanya diusung Partai Golkar dan Partai Demokrat dengan modal 14 kursi di DPRD Kabupaten Tuban.

Rinciannya, Golkar memiliki sembilan kursi, sedangkan Demokat mengantongi lima kursi sehingga berbekal 14 kursi sudah cukup untuk mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tuban.

Calon bupati yang lain adalah Setiajit, yang bukan orang baru di Kabupaten Tuban. Selain putra daerah, Setiajit juga pernah ikut di kontestasi di sana pada Pilkada tahun 2011. Saat itu, pasangan Setiajit-Bambang Suharyanto (Sehat) kalah melawan pasangan Fathul Huda-Noor Hussein.

Hal ini berarti menunjukkan bahwa Setiajit masih sangat ingin maju dan membuktikan bahwa ia layak memimpin "Bumi Ronggolawe" selama periode lima tahun ke depan, demikian dikutip Antara.

Setiajit adalah aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan kerja Pemprov Jatim yang sudah 34 tahun ini mengabdi.

Masa purna-nya masih berakhir 2021, namun karena memilih jalan bertarung di Pilkada Tuban maka pada 2020 sudah harus merelakan jabatannya lepas.

Setiajit dikenal birokrat senior yang posisinya juga sangat strategis untuk membantu pemerintahan di Jatim berjalan baik.

Saat ini posisinya adalah Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan sebelumnya tercatat sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Setiajit bahkan telah mengirim surat pengunduran dirinya sebagai ASN ke Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa karena sesuai aturan berlaku dan fokus mengikuti kontestasi Pilkada.

Pilkada 2020 akan dilaksanakan secara serentak di di 309 kabupaten/kota dan pelaksanaannya tersebar di 298.939 TPS (Tempat Pemungutan Suara).

Pilkada Serentak 2020 akan menentukan 9 gubernur baru, 224 bupati baru, dan 37 wali kota baru yang dipilih oleh 100,3 juta warga yang tercatat dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap).

Proses pencoblosan berlangsung pukul 07.00—13.00 waktu setempat. Lalu, rekapitulasi penghitungan suara dilakukan pada hari yang sama, 9 Desember hingga 26 Desember 2020.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2020 atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Politik
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH