tirto.id -
Namun menurut Bondan, rencana pembelian Sukhoi ini tertunda karena Kemenhan masih menunggu jawaban perjanjian imbal dagang (barter) antara Indonesia-Rusia. "Sudah sampai tahap akhir menunggu perjanjian imbal dagang," kata Bondan.
Bondan mengaku, Kemenhan bersama Kementerian Perdagangan masih melobi pemerintah Risa. Sampai saat ini, kata Bondan, pembicaraan sudah mengarah pada komoditas yang diinginkan pemerintah Rusia.
Menurut dia, proses perundingan berjalan alot karena terjadi sejumlah perubahan kesepakatan barter Indonesia dengan Rusia. Pemerintah Rusia sebelumnya ingin membeli karet mentah. Akan tetapi, kesepakatan itu belum sampai titik temu.
"Makanya kami memaksa untuk mereka beli produksi yang sudah jadi bukan mentah karena itu untuk membangun industri," kata Bondan.
"Bukan ditunda karena ada dinamikanya. Tinggal nanti kita progressnya saja dengan Rusia tinggal tanda tangan kontrak saja," kata Totok.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Agung DH