tirto.id - Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) tidak mempermasalahkan World Medical Association (WMA) atau Asosiasi Dokter Medis Sedunia hanya mengakui Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai organisasi profesi medis tunggal yang mewakili Indonesia.
“Tidak ada kewajiban organisasi dokter nasional untuk masuk WMA. Lagipula PDSI belum pernah daftar ke WMA. Ya, jadi wajar memang baru IDI yang terdaftar,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDSI, Erfen Gustiawan Suwangto kepada reporter Tirto, Kamis (7/7/2022) malam.
Menurut Erfen, Kanada juga keluar dari WMA karena asosiasi tersebut dianggap melanggar etik. Dia menilai PDSI belum urgen untuk bergabung menjadi anggota WMA.
“Tapi PDSI sudah masuk di komite etik di World Organization of Family Doctors (Wonca atau Organisasi Dokter Keluarga Sedunia yang juga afiliasi resmi WHO (Organisasi Kesehatan Dunia),” kata dia.
Erfen menegaskan WMA tidak berhubungan dengan formalitas pengakuan suatu organisasi profesi di suatu negara. Ia mengklaim tidak semua organisasi profesi dokter bergabung dengan WMA.
“Organisasi profesi di LN [luar negeri] seperti anggota WMA yang lain rata-rata hanya NGO (Non-Governmental Organization) biasa dan tidak memiliki wewenang direkomendasi perizinan, pendidikan, dan lain-lain, tetapi sifatnya hanya sebagai serikat pekerja bagi dokter,” ujarnya.
Oleh karena itu, PDSI berharap organisasi profesi dokter di Indonesia juga kembali ke rencananya. “Biarkan Konsil Kedokteran dan Kementerian Kesehatan yang bersikap dan bertindak sebagai regulator,” tandas Erfen.
WMA saat ini hanya mengakui IDI sebagai organisasi profesi medis tunggal yang mewakili Indonesia. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) WMA, Otman Kloiber.
Dia menyebut bahwa organisasi medis terutama dokter termasuk organisasi yang vital, karena menyangkut kesehatan raga dan keselamatan nyawa. Bagi WMA, keberadaan organisasi profesi juga harus tunggal karena menyangkut standarisasi etik kedokteran demi keselamatan pasien, masyarakat, serta dokter.
Otman menuturkan IDI merupakan anggota WMA dan memiliki sejarah panjang dengan WMA selama 70 tahun. WMA juga melihat bahwa IDI juga memiliki sejarah yang panjang dengan negara Indonesia.
“IDI merupakan salah satu anggota yang penting bagi kami,” kata Otman dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (6/7/2022).
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan