Menuju konten utama

PDPI: Usut Tuntas Kematian Dokter Spesialis di Papua

PDPI juga mendesak pemerintah agar dapat melindungi secara maksimal tenaga medis yang sedang menjalankan tugas kemanusiaannya di daerah.

PDPI: Usut Tuntas Kematian Dokter Spesialis di Papua
Ilustrasi orang meninggal dunia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyatakan prihatin dan berduka atas meninggalnya dokter Mawartih Susanty yang hingga saat ini belum ada titik terang terkait penyebab kematiannya.

PDPI meminta penegak hukum untuk mengusut tuntas penyebab kematian dokter spesialis paru yang akrab disapa dokter Mawar tersebut.

“Mendukung dan meminta kepada aparat penegak hukum yang berwenang untuk mengusut dengan tuntas penyebab kematian sesuai hukum yang berlaku di Indonesia,” kata PDPI dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Rabu (15/3/2023).

Pemerintah juga diminta agar dapat melindungi secara maksimal tenaga medis yang sedang menjalankan tugas kemanusiaannya di daerah. PDPI Juga mengusulkan agar mendiang dokter Mawar mendapatkan penghargaan atau gelar pahlawan kesehatan.

“Mengusulkan kepada pemerintah untuk dapat memberikan penghargaan atau gelar pahlawan kesehatan terhadap almarhumah,” ujar PDPI.

Selain itu, PDPI meminta agar masyarakat terus kondusif dan membantu aparat penegak hukum apabila mempunyai informasi yang dapat menjadi titik terang terhadap kasus dokter Mawar.

“Kepada seluruh Nakes yang bekerja di khususnya Tanah Papua agar tetap bekerja dengan bersungguh hati serta tetap waspada dalam setiap sektor kehidupan,” sambung PDPI.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan masih menunggu hasil pemeriksaan saintifik yang dilakukan Polri untuk mencari tahu penyebab kematian dokter Mawar.

“Dan nanti ketahuan kalau ada kejadian sesuatu, kejadiannya akan ketahuan dengan tes DNA, jadi tolong bersabar,” kata Budi ditemui di Jakarta, Selasa (15/3).

Baca juga artikel terkait KEMATIAN DOKTER DI PAPUA atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Restu Diantina Putri