tirto.id - Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung proyek food estate yang dicanangkan oleh Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pertanian. Hasto menyebut program tersebut telah disalahgunakan dan tidak sesuai harapan di awal pembangunan.
"Maka kami, mengapa memberi catatan sangat kuat terkait dengan upaya yang telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo untuk membangun food estate. Tetapi dalam praktik pada kebijakan itu malah disalahgunakan," kata Hasto di Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/8/2023).
Hasto bahkan menyebut pembangunan food estate adalah kejahatan lingkungan. Karena hutan-hutan ditebang dan kemudian tidak ada konservasi setelah itu.
"Kemudian hutan-hutan justru ditebang dan food estate tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan lingkungan, " jelasnya.
Dari kesimpulannya berbicara soal food estate yang berkaitan dengan Kemhan yang dipegang Gerindra dan Kementan yang dipegang Nasdem, Hasto mengingatkan agar memilih pemimpin yang cinta lingkungan.
Dia juga menyebut sebaik-baiknya pemimpin adalah yang mau merawat bumi atau ibu pertiwi.
"Inilah yang harus kita rawat sebaik-baiknya, bahwa politik itu merawat pertiwi, merawat kehidupan, untuk itu mari kita cari pemimpin yang benar-benar punya track record dan mau merawat pertiwi," tegasnya.
Pemerintah menganggarkan Rp3,90 triliun untuk proyek food estate pada 2022. Angka ini tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang ditetapkan untuk tahun 2022 bersama sederet proyek besar lainnya yang diberi label demi pemulihan ekonomi nasional.
Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan food estate dilakukan dalam rangka menghadapi krisis pangan akibat COVID-19. Selain itu, musim yang tidak bisa diprediksi membuat Indonesia perlu menyiapkan cadangan logistik.
Jokowi mengungkap alasan menunjuk Menhan Prabowo untuk mengomandoi food estate di Pulau Pulang Pisau dan Kapuas, Kalimantan Tengah.
"Yang namanya pertahanan itu bukan hanya urusan alutsista, tetapi juga ketahanan di bidang pangan menjadi salah satu bagian dari itu," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020) lalu.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky