Menuju konten utama

PDIP Khawatir Kehilangan Kursi Ketua DPR meski Unggul Pileg 2024

Meski saat ini unggul dalam aspek suara di Pileg 2024, PDIP tetap khawatir kehilangan kursi ketua DPR.

PDIP Khawatir Kehilangan Kursi Ketua DPR meski Unggul Pileg 2024
Ketua DPR Puan Maharani (tengah) bersama Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad (kanan), Lodewijk Freidrich Paulus (kiri) memimpin rapat saat rapat paripurna ke-12 penutupan masa persidangan III tahun sidang 2023-2024 di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (6/2/2024). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

tirto.id - Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto, mengungkapkan kekhawatirannya kursi Ketua DPR RI yang saat ini dikuasai partainya dapat direbut oleh partai lain di periode kerja 2024-2029.

Meski saat ini unggul dalam aspek suara di Pileg 2024, PDIP tetap khawatir kehilangan kursi ketua DPR karena saat ini dikelilingi partai pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Mengutip situs https://pemilu2024.kpu.go.id/pilegdpr/hitung-suara, per 21 Februari 2024, PDIP memperoleh 16,92 persen suara, kemudian diikuti Golkar 15,08 persen dan Gerindra 13,42 persen.

Dalam menggambarkan kekhawatirannya tersebut, sosok yang akrab disapa Bambang Pacul itu mengibaratkan dengan sebuah pertempuran. Setiap prajurit dan panglima selalu khawatir apabila kalah. Bambang Pacul menegaskan bahwa fenomena kekhawatiran itu adalah hal alami yang dirasakan setiap orang.

"Setiap prajurit yang bertempur terlebih panglimanya, selalu ingin menang dan khawatir jika kalah. Itu hal yang akan dialami pasukan manapun," kata Bambang Pacul saat dihubungi Tirto, Rabu (21/2/2024).

Saat ditanya lebih lanjut soal pihak mana yang akan merebut kursi ketua DPR, Bambang Pacul enggan berkomentar. Termasuk soal siasat yang akan dilakukan PDIP untuk mempertahankannya.

"Sementara ini cukup dulu ya," kata Bambang Pacul.

Di tengah kekhawatiran tersebut, Pacul bersama Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengeluarkan surat pernyataan penolakan hasil Sirekap yang bernomor 2599/EX/DPP/II/2024.

PDIP mendesak adanya audit digital forensik aplikasi Sirekap yang bermasalah dalam proses rekapitulasi suara Pemilu 2024. Audit itu dipandang harus dilakukan demi mencegah kecurangan yang terjadi.

Pacul menjelaskan bahwa dalam temuannya terdapat sejumlah penghitungan suara Caleg yang menggelembung dan melebihi dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) di wilayah tersebut. Dia berharap KPU mau kembali ke sistem lama yang bersifat manual.

"Dalihnya, kalau sebuah sistem ada satu yang salah maka sistem tersebut kehilangan kredibilitasnya ya di-off saja. Kembali ke sistem lama manual," kata Pacul.

Golkar Incar Kursi Ketua DPR RI

Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) DPP Partai Golkar, Meutya Hafid, mengungkap bahwa partainya memiliki kans untuk menduduki kursi ketua DPR RI. Ia merasa suara Golkar selama pemilu legislatif merata di hampir seluruh wilayah di Indonesia.

“Ya optimis kan harus, untuk saat ini kan suara-suara menunjukkan kami cukup baik, artinya tidak hanya dari perolehan, tapi juga dari sebaran," kata Meutya di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman di Jl. RC. Veteran Raya No.178, Bintaro, Kec. Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).

Meski Golkar berada di urutan kedua setelah PDIP dalam hitung cepat suara Pileg DPR RI, hal itu masih membuka kesempatan bagi Golkar untuk memperoleh kursi DPR 1. Meutya menekankan syarat partai bisa duduk menjadi ketua di DPR bukan hanya jumlah suara, namun sebarannya.

“Karena kalau untuk DPR 1 yang penting itu juga bukan jumlah suara, tapi sebaran kursi. Nah, Golkar ini cukup merata," kata dia.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto