Menuju konten utama

PDIP Dukung Airin-Ade Maju di Pilkada Banten Tanpa Partai Golkar

Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, sempat membandingkan nasib pengusungan PDIP di Banten sama dengan DKI Jakarta yang ditinggal partai lain.

PDIP Dukung Airin-Ade Maju di Pilkada Banten Tanpa Partai Golkar
Politisi Partai Golkar Airin Rachmi Diany memberi keterangan usai menyerahkan formulir penjaringan bacagub banten 2024-2029 di Kantor DPW Partai Solidarität Indonesia (PSI) Banten, di Serang, Rabu (8/5/2024). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/foc.

tirto.id - PDIP mengusung mantan Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, dan Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi, di Pilkada Banten 2024. Akan tetapi, PDIP tidak mendapat dukungan Partai Golkar dalam pengusungan Airin-Ade setelah partai berlambang pohon beringin itu dipimpin Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.

Pemberian surat dukungan pasangan Airin-Ade dilakukan dengan penyerahan formulir rekomendasi B1 Parpol KWK dalam acara Deklarasi Banten Maju Bersama sekaligus dengan calon kepala daerah di wilayah Banten di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Minggu (25/8/2024) lalu.

Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, menerangkan, penyerahan surat dukungan kepada para kepala daerah dilakukan berdasarkan aspirasi yang disampaikan kader partai di Tanah Jawara untuk bekerja sama dengan Partai Golkar.

"Kesimpulan yang kami laporkan kepada Ibu Megawati bahwa berdasarkan serap aspirasi dari teman-teman PAC, Ranting, DPC, DPD, mereka mengusulkan agar melakukan kerja sama politik dengan Partai Golkar yang mengusung Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi sebagai calon gubernur dan wakil gubernur dari Provinsi Banten," kata Basarah dalam Deklarasi Banten Maju Bersama di ICE BSD, Tangerang, Minggu (25/8/2024) sebagaimana dikutip Antara.

Pria yang juga Wakil Ketua MPR ini mengatakan, pemberian rekomendasi dukungan parpol kepada seluruh bakal calon kepala daerah pada Pilkada 2024 di Banten adalah hasil kesepakatan bersama dari mulai tingkat Ranting, DPC hingga DPD PDIP.

PDIP mendukung Airin secara mandiri karena Partai Golkar tidak sejalan dengan PDIP dalam pengusungan tingkat provinsi.

"Sampai akhirnya kami mendengar dari beberapa sumber teman-teman di DPP [Partai] Golkar yang nada-nadanya kami menangkap kesan untuk mengambil skema politik yang lain di Provinsi Banten. Akhirnya kami sempat berpikir ulang, apakah PDIP harus menerima nasib seperti di DKI Jakarta, ditinggalkan, tidak punya mitra politik," ungkap Basarah.

Saat ditemui di lokasi, Airin bersyukur menerima surat rekomendasi dari PDIP. Ia berharap dukungan PDIP bisa menjadi jalan baik untuk maju Pilkada Banten.

"Mudah-mudahan (surat) B1 KWK tetap di saya. Tetapi apa pun itu namanya politik kita, selaku kader Partai Golkar memahami dinamika yang terjadi," ucapnya.

Airin memahami dinamika politik yang terjadi di Partai Golkar sehingga partai memutuskan tidak lagi mengusungnya, terlepas dirinya sudah menjalani segala tugas yang diperintahkan Partai Golkar.

"Segala kekurangan atas kemarin surat penugasan untuk mencari pasangan calon wakil sudah dilakukan dan saya dapat Pak Ade serta SK sudah keluar pada zaman Pak Airlangga," katanya.

Airin sendiri batal diusung Partai Golkar di Pilkada Banten. Hal itu diungkapkan Ketua DPD Partai Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah. Tatu mengatakan, DPP Partai Golkar yang kini dipimpin Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, itu tidak memberikan surat rekomendasi pengusungan pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi di Pilkada Banten padahal mantan Wali Kota Tangerang Selatan itu sempat menerima surat tugas dan surat keputusan untuk maju di Pilkada Banten sebagai calon gubernur.

"Airin maju sebagai calon gubernur Banten hari ini tak didukung Golkar. Saya hadir sebagai dukungan keluarga," ucap Tatu saat menghadiri deklarasi Pilkada serentak calon gubernur, bupati dan wali Kota se-Provinsi Banten yang digelar DPP PDIP di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Minggu (25/8/2024).

Baca juga artikel terkait PILKADA BANTEN

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Andrian Pratama Taher