Indeks Pilkada Banten

Peta politik Pilgub Banten 2024 disinyalir masih sama polanya dengan koalisi Pilpres, lalu bagaimana bursa Pilkada Banten, siapa saja kandidatnya?

Hakim Arief mengugurkan gugatan bernomor 45/PHP.GUB/XV-2017 itu lantaran tak memenuhi persyaratan di ambang batas yang terdapat di pasal 158 UU No.10 Tahun 2016 mengenai Pilkada Serentak.

MK menolak gugatan pasangan Rano Karno - Embay Mulya Syarief di sengketa hasil Pilkada Banten dengan alasan pasangan ini tidak memenuhi syarat sebagai penggugat.

Pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief nekat menggugat hasil Pilkada Banten 2017 meskipun selisih perolehan suara mereka dengan rivalnya, Wahidin Halim-Andika Hazrumy, sebanyak 1,89 persen atau melebihi ambang batas syarat gugatan.

Semenjak jadi daerah otonom dan berpisah dari Jawa Barat, Banten telah beberapa kali menggelar pemilihan kepala daerah di provinsi, kota, dan kabupaten. Semenjak itu pula, pilkada Banten jadi langganan perselisihan hasil pemilu hingga berakhir ke MK.

Ketua Tim Kampanye Rano-Embay, Ahmad Basarah menyampaikan bahwa keputusan untuk mendaftarkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi berdasarkan fakta hukum tentang tidak ditanggapinya berbagai macam laporan kecurangan dan pelanggaran administrasi maupun pelanggaran pidana pemilu yang bersifat terstruktur, sistematis dan masif khususnya di Kota Tangerang dan Kabupaten Serang.

Sebanyak empat tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Tangerang harus melaksanakan pencoblosan ulang pada Sabtu (25/2/2017). Sementara pasangan Rano-Embay meminta agar pemungutan ulang dilaksanakan di seluruh TPS di Kota Tangerang.

Pasangan Rano Karno-Embay unggul dari Wahidin-Andika menurut hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak pada Pemilihan Kepala Daerah Banten.

Tim hukum pasangan Rano-Embay menemukan banyak pelanggaran administrasi maupun pidana dalam pelaksanaan pencoblosan pemilihan gubernur (Pilgub) di Banten, khususnya di Kota Tangerang.

Ketua Tim pemenangan Rano Karno-Embay Mulya Syarif, Ahmad Basarah mengklaim memiliki bukti kuat mengenai dugaan pelanggaran dan kecurangan sistematis, terstruktur dan massif di Pilkada Banten 2017.

Kendati telah menang tipis dari paslon nomor urut dua, timses Wahidin-Andika mengaku terhina dengan tuduhan curang yang dilancarkan kubu Rano-Embay.

Hasil penghitungan sementara melalui "real count" di portal KPU Pilkada Banten, pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy unggul tipis dari Rano Karno-Embay Mulya Syarief.

Rano Karno akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi untuk mengawal kemenangannya di Pilkada Banten.

Di tengah kegembiraan kubu Wahidin-Andika yang merayakan kemenangan sementara hasil hitung cepat. Kubu Rano-Embay bersiap menempuh jalur Mahkamah Konstitusi (MK) bila hasil hitung resmi KPUD Banten juga mencatatkan hasil yang tak jauh beda dengan hitung cepat.

Hasil hitung cepat Pilgub Banten 2017 memperlihatkan selisih suara yang tipis, antara 0.64% sampai 1.20% saja.

Hitungan cepat hasil Pilkada Banten antara pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarif dengan pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy berbeda tipis. Selisih yang tipis ini dikhawatirkan potensial digugat ke MK

WH-Andika banyak mengantongi kemenangan di TPS Banten. Hasil quick count sementara pun menunjukkan pasangan ini unggul tipis dibanding rivalnya, Rano-Embay.

Rano-Embay menang di TPS 1 Pekarungan, Keagungan, Serang, Banten. Di situ basis suara Embay.

Rano Karno optimistis bisa mengalahkan pasangan calon Wahidin-Andika dalam gelaran pemilihan calon gubernur dan calon wakil gubernur Provinsi Banten 2017.

Warga menyatakan dukungan ke Embay Mulya Syarif. Ramah kepada warga, kata mereka.