Menuju konten utama

Di Balik Batalnya Golkar Mengusung Airin di Pilkada Banten 2024

Sejumlah pengamat politik menilai Golkar mengorbankan Airin Rachmi Diany demi jatah kursi menteri di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Di Balik Batalnya Golkar Mengusung Airin di Pilkada Banten 2024
Bakal Calon Gubernur Banten Airin Rachmi Diany (kanan) meminta restu kedua orang tuanya usai Deklarasi dan penyerahan surat keputusan (SK) dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Indonesia Convention Exibition (ICE), Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (25/8/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/YU

tirto.id - Harapan Airin Rachmi Diany untuk diusung Golkar dalam kontestasi Pilkada Banten 2024, pupus. Padahal, Airin yang saat ini masih berstatus kader Golkar sedari awal mengantongi surat tugas dari partainya untuk bertarung. Surat tugas itu dikantongi Airin ketika Golkar masih dipimpin Airlangga Hartarto.

Namun, semuanya berubah ketika partai berlogo pohon beringin itu berganti di bawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia. Airin pun tersingkir. Tiket Golkar justru diberikan kepada Andra Soni-Dimyati Natakusumah sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2024-2029.

Surat rekomendasi kepada Andra dan Dimyati diberikan langsung oleh Bahlil, Minggu (25/8/2024). Andra-Dimyati saat ini didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Airin sebetulnya berperan besar untuk kemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 di wilayah Banten. Kala itu, Airin menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah atau TKD Prabowo-Gibran di provinsi tersebut.

Berkat kerja keras Airin dan timnya, pasangan Prabowo-Gibran memperoleh 4.035.052 suara di Banten. Pasangan nomor urut 2 ini berhasil mengungguli pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (2.451.383 suara) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (720.275 suara). Kini Prabowo-Gibran berstatus presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029 yang akan dilantik pada Oktober 2024.

Setelah tersingkir dari KIM Plus, angin segar justru datang dari PDIP. Mantan Wali Kota Tangerang Selatan itu dipinang partai yang dinahkodai Megawati Soekarnoputri untuk dipasangkan dengan Ade Sumardi sebagai Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Banten 2024.

Mengenakan baju berkelir merah, Airin hadir secara langsung ke markas partai berlogo banteng moncong putih, Senin (26/8/2024). Airin dan Ade kompak naik ke panggung untuk menerima surat rekomendasi yang diberikan langsung oleh Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Airin tampak tersenyum dan bersalaman dengan Megawati saat menerima surat rekomendasi tersebut. Begitu juga dengan Ade yang terlihat mendampingi Airin.

Setelah acara, Airin tak menjawab gamblang ihwal alasannya mengenakan pakaian berwarna merah. Ia hanya bergurau kepada awak media. Dia pun tak mau menjawab serius mengenai penggunaan baju kuning yang tetap digunakan saat di Banten.

“[Baju kuning] sesuai dengan gambar saya di mana- mana,” kata Airin sambil tersenyum di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2024).

Airin juga enggan menjawab ihwal dirinya yang kemungkinan menjadi kader PDIP.

“Baiknya gimana?” ujar Airin sambil melambaikan tangan ke awak media.

Airin Rachmi Diany

Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG), Airin Rachmi Diany, saat diwawancarai awak media di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Rabu (10/7/2024) malam. Tirto.id/Fransiskus Adryanto Pratama

Sementara itu, Megawati meminta Airin untuk selalu mengenakan pakaian berwarnaa merah-hitam karena sudah diusung oleh PDIP. Presiden ke-5 itu mensyaratkan Airin menggunakan pakaian dengan dua warna yang identik dengan PDIP meski bukan kadernya.

"Saya tadi nanya sama Mbak Airin, ya nanti mesti pakai ini loh, merah-item loh. Iya lah, mau dijadikan [gubernur] coba, masa enggak pakai merah-item, yee gimana," katanya.

Megawati juga menantang Airin untuk bergabung menjadi kader PDIP. Ia mengingatkan konsistensi setiap orang yang ingin berjuang bersama partainya. Sebab, ia tak ingin partai yang dinahkodainya hanya didompleng sebagai alat untuk memenangkan pilkada.

"Kalau mau jadi masuk PDI Perjuangan ya jadi dengan namanya, lahir batin itu ya rohnya, roh PDI Perjuangan," kata Megawati.

Airin Dilarang Pakai Atribut Golkar saat Kampanye

Politikus Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, menyarankan DPP Partai Golkar untuk tidak memberi sanksi kepada Airin yang diusung PDIP di Pilkada Banten. Menurut Doli, Airin berhak maju di Pilkada Banten sebagai warga negara karena dilindungi konstitusi dan memenuhi syarat Peraturan KPU dalam pencalonan.

"Kita memberikan, menghargai juga sikap politik Bu Airin yang memang secara syarat, secara kompetensi, memenuhi untuk bisa mencalonkan di Banten," kata Doli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Meski demikin, ia mengatakan atribut partai tidak bisa digunakan Airin meski istri Tubagus Chaeri Wardhana itu masih kader Partai Golkar. Doli juga belum mengetahui nasib Airin sebagai anggota partai karena DPP Partai Golkar belum memberikan surat penugasan apa pun kepada Airin.

"Golkar punya aturan bahwa yang bisa menggunakan atribut-atribut partai ke dalam bentuk kampanye dan sosialisasi adalah paslon yang mendapat dukungan Golkar cecara formal," tutur Doli.

Secara terpisah, Ketua DPD Partai Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah, mengatakan tidak mendukung Airin di Pilkada Banten karena memiliki rencana lain dalam memenangkan pilkada di Tanah Jawara. Namun, Tatu mengatakan, Airin mendapat restu dari Bahlil untuk maju tanpa dukungan partai berlambang pohon beringin itu.

"Tapi Pak Bahlil sudah mengetahui dan mempersilakan. Jadi Airin atas nama pribadi. Pak Bahlil memahami itu," katanya.

Demi Jatah Menteri, Golkar Harus Korbankan Airin

Pengamat Politik Populi Center, Usep Saepul Ahyar, memandang langkah Golkar menyingkirkan Airin yang notabene kader sendiri di Pilkada Banten tidak terlepas dari konsesi politik. Golkar mengorbankan Airin demi jatah kursi menteri di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Golkar pun ikut mendukung Andra-Dimyati agar dinilai memiliki andil atau peran dalam mengelola pemerintahan ke depan.

"Ada kepentingan Golkar dan tentu mendapatkan konsesi politik, jabatan atau menteri dan sebagainya. Maka Airin dikorbankan," kata Usep saat dihubungi Tirto, Senin sore.

Padahal, kata dia, Airin memiliki elektabilitas mentereng dalam sejumlah lembaga survei di Pilkada Banten. Lembaga Survei Indonesia (LSI), misalnya, menunjukkan bahwa head to head dengan kandidat calon gubernur dari Partai Gerindra, Andra Soni, elektabilitas Airin jauh lebih unggul. Ia mencapai 77,3 persen, sementara elektabilitas Andra hanya sekitar 10 persen. Survei LSI ini dilakukan pada 27 Juli hingga 4 Agustus 2024.

PDIP usung Airin-Ade Sumardi Balon Cagub-Cawagub Banten

Bakal Calon Gubernur Banten Airin Rachmi Diany (kiri) didampingi bakal Calon Wakil Gubernur Ade Sumardi (kanan) memberikan pidato politiknya saat Deklarasi dan penyerahan surat keputusan (SK) dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Indonesia Convention Exibition (ICE), Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (25/8/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/YU

Sementara data simulasi pasangan antara bakal calon Andra Soni-Dimyati Natakusumah dengan duet Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi, juga tetap unggul sebesar 73,7 persen. Elektabilitas Andra-Dimyati di kisaran 12,2 persen, dan yang belum menentukan pilihan 14,1 persen.

Survei serupa dilakukan Litbang Kompas pada ada 15-20 Juni 2024, menunjukkan elektabilitas Airin paling mentereng ketimbang nama-nama lainnya, yakni sebesar 38,3 persen.

"Kalau lihat dari popularitas dan elektabilitasnya, Bu Airin relatif didukung masyarakat secara umum," tuturnya.

Menurut Usep, Golkar rugi kehilangan kader terbaiknya yang sudah mengakar dan bahkan sudah melakukan kampanye untuk partai berlogo pohon beringin ini sejak pileg. Usep mencium langkah Golkar tak mengusung Airin karena menolak untuk dipasangkan dengan Andra Soni.

"Airin dikorbankan demi menjaga tawar-menawar politik dengan KIM, Prabowo, dan Gerindra," kata Usep.

Di sisi lain, ia mencium Golkar mengorbankan Airin demi menjalankan strategi politik dua kaki. Usep berkata Golkar akan mendapatkan keuntungan bila Airin bersama PDIP menang di Pilkada Banten. Nmaun Golkar juga akan gampang merangkul kembali Airin bila terjadi perubahan peta politik ke depan.

"Mungkin ini juga strategi Gokar, bermain dua kaki, di satu sisi dia tetap selamat dengan KIM Plus, tapi juga dia bisa memenangkan pilkada dengan Airin," tukas Usep.

Analis Politik dari Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo, mencium ada ketidakcocokan antara kader Golkar di daerah dan pusat dalam kontestasi Pilkada 2024. Kunto tak mencium Golkar sedang bermain dua kaki di Pilkada Banten.

"Menurutku bukan masalah main dua kaki, tapi memang ada ketidaksinkronan antara tokoh-tokoh Golkar yang ada di daerah dan tokoh-tokoh Golkar yang ada di pusat, terutama calon calon-calon kepala daerah," kata Kunto kepada Tirto, Senin sore.

Menurut Kunto, ini ajang pembuktian Airin dalam kontestasi di Pilkada Banten yang akan melawan pasangan Andra Soni-Dimyati, yang turut didukung Golkar. Ia mengatakan Golkar akan rugi pada kontestasi Pileg 2029 di Provinsi Banten setelah menyingkirkan Airin.

"Ini pembuktian buat Airin sih, apakah di Banten itu punya dia atau bukan. Kalau ternyata Airin menang, tentu akan jadi kerugian besar bagi Golkar di Banten untuk pileg 2029 nanti," tutup Kunto.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - News
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Irfan Teguh Pribadi