tirto.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan jumlah orang kelaparan di dunia kembali meningkat sesudah turun pada tahun-tahun sebelumnya, dengan jutaan menderita akibat dampak gabungan perang dan perubahan iklim.
"Data awal untuk tahun ini menunjukkan jumlah orang kurang gizi di dunia meningkat kembali," kata direktur jenderal Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Jose Graziano da Silva, dikutip dari Antara, Senin (3/7/2017).
Kendati demikian, Graziano da Silva tidak memberikan jumlah pasti orang yang menderita kelaparan. "Sayangnya, itu bukan berita baik," tambah Graziano da Silva saat berbicara pada pertemuan dua tahunan FAO di Roma.
Menurut data FAO, jumlah orang yang kekurangan makan turun menjadi 795 juta pada 2014-2016, turun sekitar 21 persen dibandingkan pada 1990-1992.
Graziano da Silva menyatakan kemunduran pada tahun ini dalam perjuangan melawan kelaparan hampir sebagai kejutan, dengan hampir 20 juta orang menghadapi kelaparan karena perang dan kekeringan di Sudan Selatan, Nigeria, Somalia dan Yaman.
Ia menambahkan, sebanyak 19 negara kini tengah menghadapi kemelut berlarut-larut, dengan perang dan kekerasan digabungkan dengan guncangan, seperti, kekeringan atau banjir akibat pemanasan alam.
"Sekitar 60 persen penderita kelaparan di dunia tinggal di daerah terdampak perang dan perubahan iklim," katanya.
Padahal, kata dia, salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang disepakati negara anggota pada 2015 adalah angka nol kelaparan pada 2030.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto