Menuju konten utama

Pawai Budaya Ramaikan Puncak Kongres Kebudayaan Indonesia 2018

KKI diselenggarakan Kemendikbud adalah upaya untuk meramaikan lagi isu-isu kebudayaan di Indonesia.

Pawai Budaya Ramaikan Puncak Kongres Kebudayaan Indonesia 2018
Arak-arakan dalam Pawai Budaya di Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (9/12/2018). Acara ini adalah puncak Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 yang diselenggarakan Kemendikbud. Tirto.id/Ivan

tirto.id - Hari terakhir Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2018 dimeriahkan dengan acara Pawai Budaya. KKI berlangsung lima hari dari Rabu (5/12/2018) hingga Minggu (9/12/2018).

Acara yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini adalah upaya untuk meramaikan lagi isu-isu kebudayaan di Indonesia.

Hasil kongres kemudian akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo sebagai landasan untuk mengambil kebijakan tentang kebudayaan.

Selain itu, KKI juga bertujuan untuk memperingati Kongres Kebudayaan pertama yang diselenggarakan pada 1918.

Sementara itu, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid menekankan pentingnya peran masyarakat untuk merumuskan kebijakan kebudayaan.

“Salah satu konsep penting di dalam Kongres Kebudayaan Indonesia 2018, adalah partisipasi aktif masyarakat,” ujar alumnus Jurusan Sejarah UI itu, Jumat (7/12/2018) malam.

Kemeriahan Pawai

Pawai Kebudayaan berlangsung hari ini sejak pukul 06.30 WIB hingga 09.30 WIB. Bertempat di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, pawai ini menampilkan arak-arakan dan kemeriahan yang merepresentasikan budaya Indonesia.

Ribuan penari tampil mewakili daerah seluruh Indonesia. Menurut siaran pers yang diterbitkan panitia, kegiatan ini menegaskan keberagaman kebudayaan akan menjadi pijakan pembangunan ke depan.

Filosofi dan konsep dasar dari pawai ini adalah keunikan Indonesia sebagai titik temu pelbagai kebudayaan yang beragam. Meski beragam, pertemuan itu tetap menghasilkan harmonisasi.

Reporter Tirto mengunjungi pawai ini sejak pagi dan menyaksikan betapa besar antusiasme masyarakat. Ribuan orang, yang sebagian besar sedang menikmati Car Free Day, berkumpul di tepi ruas Jalan Jenderal Sudirman dari depan Kemendikbud hingga pintu kompleks Gelora Bung Karno untuk menyaksikan arak-arakan.

Menurut keterangan panitia, Pawai Budaya diikuti 3.400 peserta dan setiap provinsi diwakili 100 orang. Pawai ini juga dimeriahkan pertunjukan tari kolosal bertema "Suara Mahakarya Nuswantara".

Pergerakan arakan-arakan bermula dari Pintu 5 Gelora Bung Karno. Kemudian, peserta berjalan ke arah Bundaran Tugu Pemuda Membangun, sambil melakukan beraneka koreografi yang dikreasi Deni Malik. Mereka menari sesuai ciri khas daerah masing-masing, dengan iringan musik.

Pada saat bersamaan muncul para pesilat dari Tapak Suci Putra Muhammadiyah. Beberapa pesilat berdiri di depan panggung utama dan melakukan atraksi seperti mematahkan balok kayu dan permainan toya.

Sementara para peserta pawai terus berjalan menuju gedung Kemendikbud.

Baca juga artikel terkait FESTIVAL BUDAYA atau tulisan lainnya dari Ivan Aulia Ahsan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Ivan Aulia Ahsan
Penulis: Ivan Aulia Ahsan
Editor: Dipna Videlia Putsanra