tirto.id - Peru berhasil menembus babak final Copa America 2019 setelah menaklukkan juara bertahan Chile dengan skor 3-0 pada Kamis (4/7/2019) di Arena do Gremio, Porto Alegre. Penyerang Rojiblanca, Paolo Guerrero merasa seluruh tim pantas mendapatkan rasa hormat kendati tidak menjadi unggulan turnamen.
"Tim ini membuat sejarah," kata penyerang berusia 35 tahun itu. "Saya bangga dengan rekan satu tim saya. Kami berkonsentrasi, kami bekerja keras dan kami berada di final. Ini akan menjadi final yang sangat sulit."
"Kami menang dengan meyakinkan ketika orang lain berbicara tentang Chile. Orang-orang itu harus lebih menghormati kami."
Guerrero mencetak gol ketiga Peru pada menit 90 dengan melewati kiper Chile, Gabriel Arias. Gol tersebut membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak Copa America yang masih aktif bermain dengan catatan 13 gol. Ini merupakan kelolosan pertama Peru ke babak final sejak 1975 silam.
Dia sejajar dengan legenda hidup Argentina, Gabriel Batistuta dan hanya terpaut 2 gol lagi untuk menyamai rekor gol pemain legendaris Peru, Lolo Fernandez. Rekor gol terbanyak masih dipegang oleh legenda Argentina, Norbeto Mendez dan legenda Brasil, Zizinho dengan 17 gol.
Peru sudah ditunggu tuan rumah turnamen, Brasil di partai puncak. Kedua kesebelasan bertemu di laga terakhir Grup A yang mana Peru kalah dengan skor 0-5.
"Saya pikir kami memiliki pemain hebat yang bisa mengejutkan dalam pertandingan tingkat itu. Kami akan menyerang kekuatan tim, karena Anda tahu bahwa berbicara secara individual tentang setiap pemain Brasil bukanlah cara terbaik. Saya mempercayai para pemain saya. Kami mampu menemukan jawaban tentang caranya menang," yakin pelatih Ricardo Gareca.
Dijadwalkan, laga final Copa America 2019 antara Brasil vs Peru berlangsung pada Senin (8/7/2019) pagi waktu Indonesia di Stadion Maracana, Rio de Janeiro. Ini merupakan pertemuan perdana kedua kesebelasan di babak final Copa America.
"Saya sangat menghormati Brasil dan saya senang [bermain untuk klub saya] di sini tetapi di sepakbola tidak ada favorit, dan kami menunjukkan itu lagi hari ini," imbuh penyerang klub Brasil, Internacional.
"Jika Brasil ingin menyebut diri mereka favorit, maka mereka dapat menyebut diri mereka favorit, tetapi di lapangan kami tidak memikirkan hal itu. Kita harus melakukan pekerjaan kita dengan banyak kerendahan hati, seperti biasa," tandas eks Bayern Munchen itu.
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Fitra Firdaus
