Menuju konten utama

PATAKA Sebut Pemerintah Belum Berhasil Atasi Konversi Lahan

"Kalau konversi dibatasi dengan cara seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah," ucap Yeka.

PATAKA Sebut Pemerintah Belum Berhasil Atasi Konversi Lahan
Koordinator PATAKA, Yeka Hendra Fatika di Gedung Ombudsman RI pada Jumat (30/11/2018). tirto.id/Vincent

tirto.id - Upaya pemerintah dalam mencetak lahan baru dianggap tidak cukup efektif menanggulangi konversi lahan. Sebab, pertambahan lahan baru belum mampu mengimbangi jumlah lahan yang hilang.

"Lajunya sama enggak? Faktanya selama tiga tahun ini baru 200 ribu hektar, tapi luas yang terkonversi 300 ribu hektar," ucap Yeka Hendra Fatika, Koordinator Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka), Jumat (30/11/2018).

Menurut Yeka, hasil kajian citra satelit beresolusi tinggi menunjukkan adanya penurunan luas lahan pertanian sebanyak 94 hektar per tahun. Karena itu, ia mengatakan upaya pemerintah untuk menambah lahan baru belum cukup mengatasi permasalahan tersebut.

Selain itu, ia juga menyoroti adanya ketidaksesuaian penggunaan lahan yang dicetak pemerintah tersebut. Sebab, warga sekitar yang mengelolanya hanya menanam padi pada periode tanam pertama. Selebihnya, lahan yang semula diperuntukkan bagi pertanian itu malah ditanami tumbuhan lain seperti singkong dan pisang.

Ia juga menilai pemerintah perlu mencari solusi lain. Sebab, sistem pencegahan konversi lahan yang ada belum dapat menjaga luas lahan sawah dengan efektif.

"Mau sampai kapan seperti ini. Kalau konversi dibatasi dengan cara seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah," ucap Yeka.

Kementerian pertanian memang tengah fokus melakukan intensifikasi rawa sebagai lahan produktif untuk pertanian. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan, pemerintah bakal memperluas program alih fungsi tersebut ke beberapa daerah di Indonesia.

Keseriusan pemerintah untuk mengubah rawa jadi lahan gambut itu juga pernah ditegaskan dalam puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS), 18 Oktober lalu, yang digelar di tengah rawa yang telah beralih menjadi lahan pertanian.

Apalagi, kata Amran, jumlah lahan produktif untuk pertanian di Indonesia semakin berkurang dan beralih fungsi menjadi jalan, pabrik hingga perumahan.

"Kita fokus pertama arahan pak menko [Menko Ekonomi], ternyata HPS kemarin dianggap berhasil rawa itu. Rawa kita fokus garap yang dulunya tidur, rawa tidur kita bangunkan," ujar Amran di kementerian pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (6/11/2018).

Menurut Amran, program pemanfaatan rawa untuk lahan pertanian tersebut akan makin digemborkan. "Kita akan ubah sebanyak-banyaknya, kan, nanti kita lihat. Baru mau dibuat (rancangannya) dan kalau itu jadi luar biasa. Kan Anda lihat kan rawa kita bangun," pungkas Amran.

Baca juga artikel terkait ALIH FUNGSI LAHAN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Alexander Haryanto