tirto.id - Dua pasukan perdamaian Indonesia diberangkatkan ke Kongo dan Lebanon dari Pusat Misi Pemeliharaaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI) Sentul, Bogor, pada Jumat (31/8/2018).
Presiden Joko Widodo saat pelepasan kontingen Garuda ini menyampaikan, Indonesia patut berbangga karena menjadi salah satu negara yang menjaga perdamaian dunia.
"Hari ini Indonesia bangga turut menjaga perdamaian dan ketertiban dunia yang itu adalah amanat konstitusi kita sebagai wujud kontribusi Indonesia untuk dunia yang sekaligus kita ingin mengharumkan nama baik bangsa dan negara," tambah Presidden.
Dua pasukan perdamian itu adalah Satuan Tugas (Satgas) Rapid Deployment Battalion (RDB) Kontingen Garuda XXXIX-A Kongo dalam misi MONUSCO (The United Nations Organization Stabilization Mission In the Democratic Republic of the Congo) terdiri atas 850 personel TNI termasuk 22 personel perempuan).
Pasukan tersebut berasal Angkatan Darat (644), Angkatan Laut (135) dan Angkatan Udara (71) yang diberangkatkan menggunakan pesawat.
Selanjutnya satuan tugas Marine Task Force (MTF) untuk United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL), kontingen Garuda XXVIII-K Lebanon berjumlah 120 personel TNI AL. Mereka akan berangkat menggunakan KRI Sultan Hasanuddin yang bertugas di Laut Mediterania, menggantikan 120 personel sebelumnya.
Menurut Presiden, kontingen Garuda telah ikut dalam pasukan perdamaian PBB di Sinai sejak 1957, hanya sejak 1 dekade sejak kemerdekaan Indonesia. Sejak 1957, Indonesia telah mengirimkan lebih 38 ribu pasukan perdamaian PBB. Saat ini Indonesia masuk dalam jajaran 10 besar jajaran pengirim pasukan perdamaian PBB, dengan keberangkatan hari Jumat maka pasukan Indonesia yang bertugas saat ini adalah 3.552 personel, artinya telah mencapai 88,3 persen dari target 4000 personil yang ditargetkan.
"Saya perintahkan, saya instruksikan agar target 4.000 (pasukan) segera tercapai, yang juga membanggakan, kontingen Garuda juga akan menggunakan produk strategis dalam negeri dalam menjalankan tugasnya, menggunakan alutsista (alat utama sistem pertahanan) buatan anak bangsa ini sekaligus menjadi etalase bagi keandalan industri produk strategis Indonesia," ungkap Presiden.
Presiden juga menyampaikan rasa bangga atas kiprah kontingen Garuda di berbagai misi PBB karena selalu diterima dan dihargai oleh masyarakat setempat.
"Garuda Indonesia selalu dapat berbaur dengan masyarakat sekitar, menghormati adat istiadat masyarakat lokal. Peranan Indonesia tidak terbantahkan, Indonesia punya kredensial, Indonesia memiliki rekam jejak, Indonesia memiliki sejarah panjang, sekali lagi ini adalah kepercayaan bagi bangsa Indonesia sekaligus amanah yang harus kita pikul dan kita tunaikan bersama," tegas Presiden.
Turut hadir dalam upacara pelepasan itu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Komandan PMPP TNI Brigjen TNI Victor H. Simatupang, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan para pejabat lainnya.