tirto.id - Indonesia berhasil menjadi kontributor terbesar ke-10 pasukan Pemeliharaan Perdamaian PBB dari 124 negara penyumbang pasukan, menurut keterangan yang dilansir situs resmi Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Selasa.
Capaian penting ini tercatat dalam Daftar Peringkat Negara Kontributor Pasukan ke Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB pada Kamis, (17/3/2016).
Menurut keterangan Kementerian, Indonesia saat ini menugaskan 2,843 personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (Polri) yang bertugas di 10 Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB, yaitu UNIFIL di Lebanon; UNAMID di Darfur, Sudan; MINUSCA di Repubik Afrika Tengah; MONUSCO di Republik Demokratik Kongo; MINUSMA di Mali; MINURSO di Sahara Barat; MINUSTAH di Haiti; UNMIL di Liberia; UNMISS di Sudan Selatan; dan UNISFA di Abyei, Sudan.
Kontribusi pasukan perdamaian Indonesia ke Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan wujud pelaksanaan mandat Konstitusi yang mengamanatkan Indonesia untuk "ikut melaksanakan ketertiban dunia."
Pengiriman pasukan perdamaian PBB juga merupakan instrumen pencapaian politik luar negeri sekaligus sebagai sarana peningkatan kapasitas dan profesionalisme personel TNI dan Polri.
Capaian ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi 4.000 pasukan pemeliharaan perdamaian, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2015-2019.
Sejalan dengan visi tersebut, Indonesia akan terus memperkuat langkah-langkah untuk merealisasikan pengiriman 1 batalyon komposit terdiri dari 800 personel, satu pasukan polisi berisi 140 personel Polri, dan 100 individu petugas kepolisian pada 2016.
Realisasi pengiriman personel penjaga perdamaian itu merupakan bagian dari janji untuk berkontribusi yang disampaikan Wakil Presiden RI pada Pertemuan Pemimpin tentang Pemeliharaan Perdamaian, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-70 pada 2015 di New York, Amerika Serikat.
Sebagai tambahan, 10 negara penyumbang pasukan pemeliharaan perdamaian PBB yaitu Ethiopia 8.324 pasukan, India 7.695 pasukan, Bangladesh 7.525 pasukan, Pakistan 7.501 pasukan, Rwanda 6.001 pasukan, Nepal 5.323 pasukan, Senegal 3.717 pasukan, Cina 3.072 pasukan, Burkina Faso 2.921 pasukan, dan Indonesia 2.843 pasukan. (ANT)