Menuju konten utama

Pasar Kue Subuh Senen akan Direlokasi, Begini Respons Masyarakat

Pasar kue subuh Senen, Jakarta Pusat, akan direlokasi ke gedung baru, dari yang sebelumnya di Blok 5 dipindahkan ke Blok 1 dan 2.

Pasar Kue Subuh Senen akan Direlokasi, Begini Respons Masyarakat
Aktivitas jual beli di Pasar Kue Subuh Senen yang berlokasi di lahan parkir Pasar Senen Blok 4 dan 5, Jakarta Pusat, Rabu (27/2/2019). ANTARA FOTO/Sugiharto Purnama/aww.

tirto.id - Pasar kue subuh Senen, Jakarta Pusat, akan direlokasi ke gedung baru, dari yang sebelumnya di Blok 5 dipindahkan ke Blok 1 dan 2. Hal ini mendapat respons positif dari pedagang dan pembeli, karena tempat sebelumnya dinilai sangat sempit sehingga kurang nyaman.

Salah satu pedagang kue subuh Ami (48), mengaku senang dengan keputusan dari pihak Manajemen Pasar Senen untuk merelokasi tempat dagangnya ke gedung baru Blok 1 dan 2.

“Saya jujur senang ketika pihak Manajemen Pasar Senen akan memindahkan kue subuh ini ke tempat yang lebih baru, karena tempat yang lama sudah sangat sempit dan juga sering tercium bau tidak sedap,” tutur Ami ketika diwawancara Tirto, Jakarta, Jumat (13/1/2023).

Ami mengatakan, sosialisasi dari pihak Manajemen Pasar Senen menjelaskan akan adanya relokasi atau pemindahan ke tempat yang lebih bersih, rapih dan luas.

“Iya, saya diberitahu alasannya mau pindah ke tempat yang baru, karena disini juga sudah tidak layak ditempati dan usang,” jelas Ami.

Salah satu pembeli, Lala (39) menyambut baik relokasi ini. Karena, biasanya dengan adanya gedung baru atau lokasi baru fasilitas yang ditawarkan lebih terjamin baik kebersihan atau kerapihannya.

“Saya cukup senang sebetulnya ketika pihak Manajemen Pasar Senen memindahkan tempat kue subuh, ke tempat yang lebih layak. Apalagi, dengan adanya tempat baru fasilitas yang diberikan lebih terjamin bersih dan kerapihannya,” ucap Lala.

Namun, Lala sempat terpikirkan oleh sebuah penetapan harga dari produk kue subuh. Menurutnya, harga kue yang ditawarkan akan jauh lebih mahal ketimbang kue subuh di lokasi sebelumnya.

“Kalau pindah ke tempat baru kan otomatis ada yang terpengaruh ya entah harga, suasananya atau bahkan lainnya, yang saya takutkan adalah kue subuh nanti akan lebih mahal pada saat berpindah ke tempat baru, dibandingkan kue subuh di tempat yang lama,” ujar Lala.

Kendati begitu, Lala tetap merasa puas dengan adanya gedung baru yang sedang dibangun oleh pihak Manajemen Pasar Senen Jaya.

Menurutnya, gedung baru tersebut bisa menjadi daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke tempat kue subuh yang baru.

“Intinya saya puas dengan pembuatan gedung baru untuk relokasi kue subuh. Gedung baru ini saya yakin akan menarik perhatian masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang belum sempat untuk mengunjungi tempat kue subuh yang lama, dan alangkah baiknya mereka harus langsung ke tempat kue subuh yang baru pada 10 Februari 2023,” pungkas Lala.

Sementara itu, Manajer Persewaan Senen Jaya 1 dan 2, Anton Susilo Nugroho menuturkan, pasar yang menawarkan aneka jajan direlokasi ke gedung baru di Senen Jaya 1 dan 2. Relokasi akan dilakukan pada 10 Februari 2023.

"Jadi kami akan memindahkan kue subuh ini ke gedung baru yaitu Senen Jaya Blok 1 dan 2. Di sana, fasilitas yang diberikan lebih nyaman, lalu juga parkirannya lebih luas, serta kemudahan para pengunjung untuk mengakses Gedung tersebut," tutur Anton saat ditemui Tirto.

"Tidak kami tutup permanen, tetapi kami hanya merelokasi tempatnya saja agar lebih baru dan nyaman,” tambahnya.

Anton menjelaskan nantinya relokasi akan dibarengi dengan 'festival kue subuh' yang akan digelar di Gedung Senen Jaya 1 dan 2. Sementara itu, dia memastikan pedagang dan pembeli akan merasa nyaman dibandingkan saat ini.

"Dipastikan pindah tanggal 10 Februari nanti, kami akan membuat event pembukaan bertajuk 'festival Kue Subuh' yang berlokasi di gedung baru ini. Hal ini juga agar masyarakat tahu kalau memang sudah pindah ke lokasi yang lebih oke," bebernya.

Baca juga artikel terkait PASAR KUE SUBUH SENEN atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang