tirto.id - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengklaim pihaknya mengedepankan persuasi dalam menyelesaikan konflik di Tembagapura, Mimika. Namun, Gatot menekankan untuk mengantisipasi tindakan tambahan guna menghentikan kasus.
"Mengedepankan persuasi sambil menyiapkan langkah-langkah kontijensinya," ujar Gatot di Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Blok M, Jakarta, Selasa (14/11/2017).
Sayang, Gatot enggan merinci langkah kontijensi yang dimaksud. Ia menegaskan, sejarah aksi separatisme tidak perlu dibiarkan di masyarakat. Gatot memastikan TNI akan bertindak persuasif atau represif bila diperlukan.
Mantan KSAD ini pun mengaku belum menempatkan personel tambahan untuk mengamankan situasi Tembagapura. Personel dari TNI diklaim hanya dikerahkan untuk posisi tertentu. "Ya negosiasi tertentu saja," klaim Gatot.
Sampai saat ini, TNI bekerja sama dengan Polri mengimbau kepada pihak yang diklaim sebagai kelompok bersenjata untuk menyerahkan diri. Namun, pihak TNI sendiri tidak memberikan tenggat waktu penerapan pendekatan persuasif dilakukan kepada kelompok tersebut.
"Tapi sampai sekarang belum ada langkah-langkah positif. Kita tetap berusaha terus," kata mantan Pangkostrad itu.
Lokasi tambang Freeport di Tembagapura menjadi salah satu kawasan yang paling sering terjadi baku tembak antara kelompok bersenjata TPN-OPM dan TNI-Polri. Perusahaan tambang emas dari New Orleans, Amerika Serikat, itu meneken kontrak dengan pemerintah Indonesia pada 7 April 1967—atau dua tahun sebelum penyerahan Papua ke Indonesia.
Lokasi Freeport menjadi kawasan yang sering jadi sasaran TPN karena dinilai menjadi “akar masalah” di Papua, seperti disampaikan Hendrik Wanmang, Komandan Operasi TPN-OPM III Timika, kepada redaksi Tirto.
Baca juga:TPN-OPM di Timika: Tidak Benar Ada Perkosaan dan Penyanderaan
Kepala Kepolisian Resor Mimika, Papua AKBP Victor Dean Mackbon memastikan operasional perusahaan tambang PT Freeport Indonesia di Tembagapura masih berjalan normal meskipun ada gangguan dari kelompok bersenjata.
"Kalau operasi pertambangan PT Freeport tidak ada masalah, masih kondusif," kata AKBP Victor di Timika, Selasa (14/11/2017).
Victor memastikan seribuan warga sipil di kampung-kampung itu masih beraktivitas seperti biasa, hanya saja ruang gerak mereka dibatasi untuk bisa bepergian secara bebas ke Tembagapura
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar sebelumnya sempat mengeluarkan maklumat untuk keamanan di Tembagapura, Mimika, terkait kepemilikan senjata api dan senjata taja. Ia mengakui maklumat akan segera disebarkan melalui udara.
"Saat ini brosurnya sedang diperbanyak dan segera disebarkan agar dibaca dan dipahami serta dilaksanakan," kata Irjen Pol Boy Rafli, seperti dilansir Antara.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Yuliana Ratnasari