tirto.id - Pangeran Philip, Duke of Edinburgh, meninggal dunia pada tanggal 9 April 2021 di usia 99 tahun.
"Dengan kesedihan yang mendalam Yang Mulia Ratu mengumumkan kematian suami tercintanya, Yang Mulia Pangeran Philip, Duke of Edinburgh,” tutur perwakilan keluarga kerajaan, seperti dikutip Town & Country Magazine.
"Yang Mulia meninggal dengan damai pagi ini di Kastel Windsor. Pengumuman lebih lanjut akan disampaikan pada waktunya. Keluarga Kerajaan bergabung dengan orang-orang di seluruh dunia untuk berduka atas kehilangannya,” tambah mereka.
Pemakamannya direncanakan dengan cermat selama beberapa dekade, kemungkinan besar menggunakan nama sandi "Operation Forth Bridge" (Situs Warisan Dunia UNESCO di Edinburgh).
Akan tetapi, upacara kematian tersebut akan disesuaikan agar tidak menarik banyak orang, dan untuk mematuhi protokol kesehatan dan keselamatan karena pandemi COVID-19.
Adapun, lockdown tahap kedua di Inggris dimulai pada 12 April, dan memungkinkan lebih dari 30 orang akan hadir di pemakaman dan hanya 15 orang saat upacara pembangkitan.
Seperti yang dikonfirmasi oleh College of Arms, Pangeran Philip tidak akan memiliki pemakaman kenegaraan. Namun, pihak kerajaan belum mengumumkan kapan upacara pemakanan akan digelar.
Pengibaran Bendera dan Tembakan Senjata
Pemerintah Inggris telah mengumumkan bahwa bendera serikat dan nasional akan dikibarkan setengah tiang di semua gedung pemerintah hingga pukul 08:00 (waktu setempat) pada hari setelah pemakaman.
Bendera persatuan di gedung-gedung kerajaan, tempat di mana Ratu tidak tinggal juga akan dikibarkan setengah tiang.
Sementara, penghormatan senjata akan berlangsung pada pukul 12:00 (waktu setempat) pada hari Sabtu untuk menghormati sang pangeran, demikian seperti dikutipBBC.
Senjata di lokasi di seluruh Inggris Raya dan di Gibraltar akan menembakkan 41 peluru pada satu putaran setiap menit selama 40 menit.
Kapal Angkatan Laut Kerajaan di laut, termasuk HMS Diamond dan HMS Montrose, juga akan memberi penghormatan kepada Duke, yang bertugas sebagai perwira angkatan laut selama Perang Dunia Kedua.
Adapun, masyarakat didorong untuk mengamati penghormatan senjata dari rumah, secara online atau di televisi.
Untuk menghormati sang Duke, partai politik utama di Inggris, Skotlandia dan Wales telah menangguhkan kampanye untuk pemilihan bulan umum di depan.
Kemudian, House of Commons akan digelar pada hari Senin untuk anggota parlemen memberikan penghormatan kepada mendiang Pangeran Philip.
Bagaimana cara publik Inggris beri penghormatan?
Karena pembatasan sosial COVID-19, rencana pertemuan massal di Inggris menjelang pemakaman, dan pemakaman itu sendiri telah diubah.
Anggota masyarakat telah diminta untuk tidak mencoba menghadiri acara pemakaman, demi kesehatan masyarakat.
Keluarga Kerajaan juga meminta orang-orang untuk tidak meninggalkan bunga dan ucapan duka cita di kediaman kerajaan.
Di situs web Keluarga Kerajaan, anggota masyarakat diminta untuk mempertimbangkan memberikan sumbangan ke badan amal alih-alih meninggalkan persembahan bunga untuk mengenang sang Duke.
Sebuah buku duka cita online juga tersedia bagi publik untuk mengirimkan penghormatan pribadi mereka.
Sebuah plakat yang dipajang di luar Istana Buckingham, yang mengumumkan kematian pangeran kemudian dilepas karena dikhawatirkan akan menarik banyak orang.
Namun, orang-orang mulai meninggalkan bunga, kartu ucapan di luar istana dan di Kastel Windsor, meskipun ada permintaan untuk tidak melakukannya.
Prosesi Lying-in-state
Pangeran Philip sendiri telah meminta prosesi pemakamannya dilakukan tanpa harus menarik perhatian banyak orang, dan ia tidak ingin melakukan tradisi lying-in-state. Di mana anggota masyarakat dapat melihat peti matinya.
Sebagai gantinya, pangeran akan disemayamkan di Kastel Windsor.
Sementara, pehormatan lying-in-state diberikan kepada tiga permaisuri berdaulat terakhir, termasuk Ibu Suri pada tahun 2002, ketika diperkirakan 200.000 orang mengantri untuk memberikan penghormatan selama lebih dari tiga hari di Westminster Hall di pusat kota London.
Diana, Princess of Wales juga diberikan upacara pemakaman kerajaan meski tidak lagi menyandang gelar Yang Mulia.
Siapa yang akan menghadiri pemakaman?
Di bawah pengaturan sebelumnya, untuk hari-hari setelah kematian pangeran dengan nama sandi "Operation Forth Bridge", ribuan orang diharapkan berkumpul di London dan Windsor, dengan beberapa bahkan berkemah untuk mendapatkan tempat yang menguntungkan untuk menonton prosesi militer.
Ratusan anggota angkatan bersenjata juga akan berbaris di jalan-jalan untuk menghormati sang duke, di samping ribuan petugas polisi untuk mengendalikan massa.
Akan tetapi sejak pandemi dimulai, penyelenggara telah mengerjakan rencana darurat yang akan menghindari pertemuan massal jika sang pangeran meninggal.
Sang Ratu sekarang dikatakan sedang mempertimbangkan perubahan pada rencana pemakaman dan seremonial, sehubungan dengan nasihat pemerintah saat ini dan pedoman jarak sosial.
Pada hari pemakaman, diyakini peti matinya akan dipindahkan ke Kapel St George untuk kebaktian. Sementara itu, rincian tamu undangan atau anggota keluarga yang akan hadir belum diumumkan.
Namun, Pangeran Harry kemungkinan besar akan hadir ada di sana, menurut Asosiasi Pers. Duke of Sussex tersebut saat ini masih tinggal di Amerika Serikat bersama Duchess of Sussex, Meghan Markle dan belum kembali ke Inggris sejak mengundurkan dirinya sebagai bangsawan senior tahun lalu.
Editor: Nur Hidayah Perwitasari