tirto.id - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyangsikan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Januari 2019. Menurut dia kredibilitas survei patut dipertanyakan.
Survei Januari 2019 LSI Denny JA menyebutkan PAN tidak berhasil memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen pada Pileg 2019. PAN diprediksi memperoleh 2 persen suara.
Sejumlah partai termasuk PAN, PPP, dan Hanura masih jauh menggapai ambang batas parlemen dari partai lain seperti Gerindra dan PDIP.
"Terus terang survei-survei seperti itu, saya dari awal memang tidak terlalu mempercayainya. Kredibilitas survei itu menurut saya patut dipertanyakan," kata Eddy ketika dikonfirmasi Tirto, Kamis (21/2/2019).
Eddy juga menegaskan, kekuatan PAN bertumpu kepada para caleg. Dia percaya meski PAN tidak kuat secara elektabilitas, calegnya akan unggul.
"Jadi orang memilih caleg PAN ya itu karena figurnya, ketokohannya, bukan karena dia berasal dari PAN," ucapnya.
"Identitas tokoh figur caleg itu umumnya mengalahkan identitas partai," imbuh dia.
Eddy juga mengatakan, Pileg 2014 juga diprediksi tak lolos ambang batas parlemen. Namun, ketika hasil akhir keluar, mereka berhasil melewati ambang batas.
"Iya gitu jadi berbeda, pemilu sebelumnya juga seperti itu," kata dia.
Survei LSI Denny JA pada Pileg 2014 dengan hasil selisih pemungutan suara tidak sampai 2 persen. Saat itu, LSI Denny JA juga menilai PBB dan PKPI tak akan lolos parlemen. Namun, PAN diprediksi mendapat 5 persen hingga 8 persen di parlemen.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Zakki Amali