tirto.id - Lima Sekretaris Jenderal partai pendukung paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membahas soal kecurangan pada Pemilu 2019.
Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Gerindra bersepakat jika kecurangan memang ada, sementara Partai Demokrat tidak memberikan jawaban tegas.
"Kita menceritakan dari berbagai macam pengalaman partai politik masing-masing dan pengalaman di kader masing-masing. Kecurangan begitu amat masif, terstruktur, dan sistematis begitu kita rasakan, sehingga banyak suara yang tadinya begitu kita merasa tinggi. Pada perhitungan akhir suara itu nyusut berkurang dan seterusnya," kata Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ahmad Muzani di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).
Sekretaris Jenderal PAN yang juga Wakil Ketua BPN Eddy Soeparno juga menyampaikan hal yang sama. Dia menyatakan bahwa untuk mengurus hal ini, BPN sepakat akan melapor ke Bawaslu.
"Memang kalau dilihat kasat mata kan banyak sudah, misalnya soal pencoblosan awal, penggiringan pencoblosan, itu banyak. Sekarang kita tidak mau berjalan sendiri-sendiri. Biarkan itu terkoordinir satu pintu melalui BPN [pelaporannya]," kata Eddy di lokasi yang sama.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan justru tidak menjawab. Dia justru berdalih bahwa seharusnya BPN yang menjawab hal itu.
Padahal, Demokrat sebelumnya sempat menyebut belum ada temuan kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif.
"Tanya BPN," kata Hinca.
"Kan Anda sudah dengar semua. Jadi nggak usah ulang-ulang," tambahnya lagi.
Meski begitu, Hinca tidak menyebutkan pernyataan soal tudingan kecurangan itu atas nama Partai Demokrat.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno