tirto.id - Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya Arief Nasrudin menargetkan akan membangun pelayanan reservoir komunal (ground water tank) pada sembilan titik krisis air bersih di Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Dia menyebut reservoir komunal ini bakal beres pada bulan Maret 2023 mendatang.
“Jadi Insya Allah sembilan titik (kriris air bersih) nanti, Maret (2023) itu nanti kita bisa selesaikan. Walaupun itu ber-progres, mudah-mudahan sembilan-sembilannya kita bisa selesaikan,” ucap Arief setelah mendampingi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk meninjau layanan PAM Jaya di Kampung Marunda Kepu, Jakarta Utara pada Jumat (16/12/2022).
Dia menjelaskan bahwa metode reservoir komunal merupakan metode yang baru pertama dirilis oleh PAM Jaya. Hal ini bertujuan untuk menggantikan metode-metode sebelumnya.
“Karena memang kami melihat ada beberapa yang harus direvisi, supaya tidak ada gesekan sosial. Selama ini kita hanya mengalirkan lewat kios air atau kemudian lewat truk tangki, sehingga kemudian jadinya masyarakat ambil dengan jerigen dan berebutan,” tutur dia.
Kemudian Arief menyebut jika nanti ada perkampungan yang belum ada permintaan untuk air bersih, akan menjadi pelanggan langsung PAM Jaya. Namun airnya tetap melalui reservoir komunal.2
“Jadi airnya walaupun tidak ada pipa sumber aslinya, itu akan diisi sama tangki truk kita,” kata dia.
Akan tetapi, lanjut Arief, pengalirannya sudah langsung dengan pipa permanen. Hal ini bertujuan agar tidak ada lagi memikul air bersih, seperti di Kampung Marunda Kepu.
“Kami sempat disindir teman-teman DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta), karena Jakarta kok masih pakai pikulan. Jujur ini mengenaskan, jadi kita akan konversi,” ujar Arief.
Dia menambahkan, PAM Jaya nanti akan langsung menanamkan pipa di rumah-rumah setempat. Arief pun mengatakan bahwa mereka sudah menyiapkan semuanya.
“Karena di ujung Jakarta Barat juga, itu masih banyak yang rawan air. Dan ini sekali lagi kami ingin menyampaikan tolong efesiensinya,” tutur dia.
Arief mengungkapkan bahwa saat ini air bakunya masih belum cukup. Air baku ini bakal siap pada sekitar tahun 2026-2030.
“Kemarin kita sudah dengan PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) untuk kemudian saling berkoordinasi untuk Jati Luhur 1, Buaran 3, dan kemudian Kariyan, serta ada sedikit tambahan nanti dari Juanda,” kata dia.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri