tirto.id - Direktur Utama PAM Jaya, Erlan Hidayat, memastikan bahwa seluruh biaya dan keperluan pemakaman korban kecelakaan kerja di proyek galian perpipaan Palyja, akan dipenuhi oleh pihak kontraktor.
"Saya sudah memonitor dengan kontraktor nya dan sudah juga koordinasi dengan pihak BPJS Ketenagakerjaan. Jadi seluruh santunan yang diperlukan dalam kaitannya dengan kejadian ini akan dipenuhi oleh Pihak Kontraktor yang bekerja untuk PAM Jaya," ujarnya saat dihubungi, Rabu (2/4/2018).
Tarno (41 tahun), salah satu pekerja yang meninggal dunia setelah tertimbun tanah selama belasan jam di lokasi proyek perpipaan, jalan Jembatan Tiga Raya, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (1/5/2018) kemarin.
Menurut Erlan, hal itu juga sudah ditangani langsung oleh pihak kontraktor beberapa saat setelah evakuasi korban selesai dilakukan.
Evakuasi jasad Tarno dilakukan dengan mengerahkan lima orang petugas dinas pemadam kebakaran DKI di lokasi galian. Selain itu, 20 personel polsek, 20 anggota SAR Jakarta, serta tiga tenaga medis berikut mobil ambulans, juga dikerahkan selama proses evakuasi.
Korban yang merupakan warga RT01/RW03, Dukuh Sukareja, Desa Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, itu diduga terperosok ke dalam lubang galian yang sedang diuruk.
"Semoga pihak keluarga nya juga sudah memahami. Yang saya dengar kontraktor dan keluarga sudah saling berkoordinasi," kata Erlan.
Kendati demikian, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berujar bakal tetap memanggil kepala dinas ketenagakerjaan serta pihak Palyja untuk mencari tahu penyebab terjadinya kecelakaan kerja pada proyek galian tersebut.
"Kami akan memanggil kepala dinas tenaga kerja untuk lakukan evaluasi, juga memanggil pihak Palyja dan kontraktornya untuk memastikan satu ini akan dievaluasi dan investigasi," kata Sandiaga di kawasan Monas pagi tadi.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yandri Daniel Damaledo