Menuju konten utama

Ormas Mau Kuasai Parkir Bekasi, Pengusaha Minta Tak Diberatkan

Corporate Communication GM Alfamart berharap kerjasama retribusi parkir dengan ormas di Bekasi tak memberatkan.

Ormas Mau Kuasai Parkir Bekasi, Pengusaha Minta Tak Diberatkan
Suasana belanja di salah satu pusat perbelanjaan di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (13/6). ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya

tirto.id - Corporate Communication GM Alfamart, Nur Rachman, merespons video viral soal desakan organisasi masyarakat di Bekasi yang ingin mengelola lahan parkir di salah satu waralaba mini market di kota tersebut.

Sepengetahuannya, salah satu gerai ritel di video tersebut diminta untuk kerjasama terkait dengan pungutan retribusi parkir. Kendati demikian, ia enggan berbicara banyak mengenai asal-muasal polemik tersebut.

Yang jelas, kata Rachman proses dialog masih berlangsung dan Alfamart mengharapkan adanya titik tengah antara pengusaha, ormas, dan pemerintah. Terlepas itu, ia memastikan perusahaannya akan tunduk pada semua peraturan yang berlaku termasuk Intruksi Wali Kota Bekasi Nomor 974/128/TU yang masih berlaku saat ini.

“Perusahaan mengharapkan titik tengah antara Pengusaha, Ormas dan Pemerintah terkait pungutan parkir, agar mendapatkan solusi yang terbaik dalam menjaga kenyamanan masyarakat dan tidak memberatkan pengusaha lokal,” ucap Rachman dalam pesan singkat Senin (4/11/2019).

Video viral tersebut diunggah oleh pengusaha sekaligus mantan Dubes Indonesia untuk Polandia, Peter F. Gontha pada yang diunggah Minggu (3/11/2019) pekan lalu.

Dalam postingannya, ia menghawatirkan tindakan ormas tersebut membuat kesan Kota Bekasi dikuasai preman dan membuat investor ogah menanmkan modalnya di Bekasi.

Apalagi dalam video itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi, Aan Suhanda yang tampil mewakili pihak walikota tampak tak bisa berbuat banyak. Ia menyerahkan keputusan itu pada pemilik gerai retail. Ia bilang gerai-gerai ini sudah masuk sebagai wajib pajak dan memiliki NPWD tetapi ia malah tetap berharap ada “kerjasama” antara retail dan ormas.

“Saya harap ada kerjasama dengan ormas. Tinggal kita tanya sekarang perwakilan Indomaret di sini bersedia atau tidak. Saya persilahkan,” ucap Aan dalam video tersebut.

Dalam aksi itu, Aan hadir bersama seorang perwakilan retail yang mengenakan kemeja batik. Ia sempat memberi jawab “Saya akan berusaha...” dan direspon dengan protes massa yang hadir untuk menyatakan bersedia-tidak. Akhirnya di tengah kondisi itu, perwakilan retail menjawab “Saya bersedia bekerjasama”.

Marketing Director PT Indomarco Prismatama (Indomaret) Wiwiek Yusuf membenarkan bahwa gerai indomaret tersebut didesak untuk bekerjasama dengan ormas setempat terkait pengelolaan parkir pada 23 Oktober 2019 lalu. Namun, hari ini, hal tersebut telah dimediasi oleh pihak Pemda.

"Setahu kami hari ini pemda, muspida dan ormas telah memberikan klarifikasi," imbuhnya.

Soal dampak video tersebut pada kepercayaan investor, Direktur Wilayah III Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Aris Indanarto menyatakan polemik ini belum akan berefek pada investor besar. Namun, ia tidak menampik masalah ini dapat menggangu sektor jasa tersier di tingkat lokal.

Aris juga menyatakan bahwa keputusan walikota itu bisa saja diteken. Lagipula ia berpikir keputusan itu memang ditujukan untuk mengakomodir “kearifian lokal”.

“Sejauh ini belum terlihat efeknya terhadap investor besar. Indomaret dan Alfamart kan grup pemain besar,” ucap Aris dalam pesan singkat Senin (4/11/2019)

Baca juga artikel terkait RITEL atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana