tirto.id - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya melakukan olah TKP kecelakaan pikap yang mengangkut 23 santri Pesantren Miftahul Huda, dengan menggunakan Traffic Analysis Accident (TAA).
"Hari ini kami lakukan olah TKP dibantu alat TAA, yang berteknologi 3 dimensi. Dalam alat itu ada laser scanner yang bisa memfoto atau merekam di tempat kejadian,” kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto ketika dikonfirmasi, Kamis (29/11/2018).
Alat tersebut juga terpasang software pengolah foto yang sudah diambil, tambah dia, kemudian akan diolah menjadi video animasi. Ia menambahkan dari olah TKP, kepolisian akan mengetahui kronologis serta keadaan di sekitar area kecelakaan.
"Dari olah TKP akan mendapatkan suatu gambaran tentang penyebab kecelakaan itu. Seperti keadaan jalan, lingkungan, posisi kendaraan pada saat terjadi kecelakaan, termasuk korban," ujar Budiyanto. Nantinya hasil olah TKP dapat menjadi bukti pendukung kecelakaan tersebut.
"Nanti dalam bentuk video animasi tentang rekonstruksi dari sebelum, saat, maupun setelah kecelakaan," lanjut dia. Hasil olah TKP akan keluar dalam satu pekan.
Kecelakaan yang menewaskan Syaif Ali Maulana (14), Mahmud Hanafi (16 ), dan Sofyan (15) ini terjadi pada Minggu (25/11/2018) di flyover Jalan Boulevard Green Lake, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, sekitar pukul 11.30 WIB.
Para santri usai menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad di Pondok Pesantren KH Rosyid di Karang Tengah, Kota Tangerang. Pada saat melintas di flyover, kondisi jalan berbelok dan menurun, sopir kehilangan dan menabrak pembatas jalan sebelah kiri.
Imbasnya, pikap dengan nopol B 9029 RV itu terbalik dan penumpang terpental. Para santri yang terluka dibawa oleh anggota Polsek Cipondoh dan Lantas Polres Metro Tangerang ke RSUD Tangerang, RS Bhakti Asih, dan RS Sari Asih Ciledug.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yandri Daniel Damaledo
