tirto.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan masyarakat yang berusia kurang dari 30 tahun mendominasi jumlah investor retail selama tahun 2020. Menurut OJK, investor retail Indonesia saat ini lebih banyak diisi generasi milenial.
“Didominasi domestik berumur di bawah 30 tahun atau milenial yang tercatat sebesar 54,8 persen dari total investor,” ucap Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam “Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2021” di Bursa Efek Indonesia, Senin (4/1/2021).
Menurut data OJK jumlah terbanyak kedua pada golongan investor retail merupakan mereka yang berusia 31-40 tahun. Lalu diikuti oleh usia 41-50 tahun, 51-60 tahun.
Sementara itu, selama tahun 2020 lalu, jumlah investor pasar modal mencapai 3,88 juta orang. Jumlah investor ini naik 56,45 persen dari tahun 2019 yang hanya berjumlah 2,48 juta orang.
BEI mencatat peran investor retail ini cukup signifikan. Dari Rp3.491 triliun jumlah kepemilikan saham yang tercatat di BEI, 50,44 persen merupakan milik investor ritel domestik, sedangkan 49,56 persen dimiliki investor asing.
Wimboh juga mendorong investor retail berusia muda untuk lebih banyak berpartisipasi di pasar modal. Terlebih saat ini pandemi COVID-19 masih berlangsung sehingga tidak banyak aktivitas ekonomi yang bisa dilakukan.
“Anak muda kan mau spending dan piknik terbatas. Silakan uangnya dimasukkan ke pasar modal melalui investasi retail yang kita ciptakan dengan semua elektronik, tidak perlu hadir fisik melalui internet silakan,” ucap Wimboh.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri