Menuju konten utama

Nova Paloh Kritisi Fungsi Sodetan Ciliwung Bila Masih Ada Banjir

Nova Paloh mengkritisi pembangunan Sodetan Ciliwung yang menggelontorkan banyak dana, namun akan sia-sia bila titik banjir masih banyak.

Nova Paloh Kritisi Fungsi Sodetan Ciliwung Bila Masih Ada Banjir
Presiden Joko Widodo (tengah) meresmikan sodetan Kali CIliwung di Jakarta, Senin (31/7/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym.

tirto.id - Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh menyoroti masih terjadinya banjir mencapai 2,45 meter di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur. Padahal, Presiden Joko Widodo baru saja meresmikan sodetan Kali Ciliwung di sekitar wilayah tersebut.

Sodetan ini membentang dari inlet (jalur masuknya air) di Bidara Cina hingga outlet (jalur keluarnya air) di Kebon Nanas, Jakarta Timur.

Sodetan itu bertujuan mengurangi volume air di Kali Ciliwung hingga 60 meter kubik air per detik. Akan tetapi, kata Nova, banjir masih saja muncul.

"Di wilayah Ciliwung, yang sodetan kemarin baru diresmikan sama Pak Presiden sendiri, tetapi masih ada wilayah di Jakarta Timur yang terdampak, di Bidara Cina dan lain-lain," ucap Nova melalui sambungan telepon, Kamis (30/11/2023).

Ia turut menyinggung soal 'Program 942' yang meliputi sembilan polder, empat waduk, dan peningkatan dua kapasitas sungai. Program 942 yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu telah menggelontorkan banyak dana, namun dianggap politikus Partai Nasdem itu sia-sia bila titik banjir masih banyak.

"Sudah ada 942, tapi titik banjir masih sama atau bertambah, nah ini kami harus mengoreksi, ada yang salah enggak," tutur Nova.

"Kalau banjirnya lebih parah daripada sebelum ada program 942, berarti ada yang salah karena program pengendalian banjir paling besar di sini," sambungnya.

PROYEK PEMBANGUNAN SODETAN CILIWUNG

Suasana proyek pembangunan 'outlet' sodetan Kali Ciliwung di Jakarta, Selasa (24/1/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan ketinggian banjir di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, mencapai 2,45 meter pada Kamis siang. Angka ini merupakan data yang dilaporkan pukul 11.00 WIB.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan banjir hingga 2,45 meter itu muncul di sejumlah titik dari total sembilan titik Rukun Tetangga (RT) yang terendam banjir di Cawang.

"Banjir di Kelurahan Cawang muncul di sembilan RT. Ketinggiannya antara 55 cm-245 cm," kata Isnawa dalam keterangan tertulis, Kamis.

Menurut dia, banjir di Cawang terjadi karena dua hal, yakni curah hujan tinggi serta luapan Kali Ciliwung. Selain di Cawang, total ada 60 RT yang terendam banjir di Jakarta pada Kamis per pukul 11.00 WIB.

Isnawa mengatakan penyebab banjir di 60 RT itu akibat guyuran hujan serta luapan dari sejumlah bendungan atau pintu air. Beberapa di antaranya adalah Bendung Katulampa, Pos Depok, Pos Pesanggrahan, Pos Angke Hulu, dan Pintu Air Manggarai.

"Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu [kemarin] dan Kamis menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," urai dia.

Baca juga artikel terkait BANJIR JAKARTA atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto